Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tot-Tot Wuk-Wuk: Sirene Ilegal yang Rusak Etika Jalan Raya

21 September 2025   07:30 Diperbarui: 20 September 2025   10:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stiker gerakan Stop Sirene dan Strobo di Jalan. Foto: Dok. Istimewa 

"Tot-tot wuk-wuk!" Begitulah bunyi sirene dan dentuman strobo yang tiba-tiba memaksa kita menepi di jalan raya. Sering kali, kendaraan itu bukan ambulans yang sedang membawa pasien kritis, bukan pula mobil pemadam kebakaran yang sedang mengejar waktu, apalagi kendaraan pengawalan resmi kepala negara. Fenomena inilah yang memicu keresahan publik hingga melahirkan gerakan sosial bertagar #StopTotTotWukWuk yang viral di media sosial setelah ricuh massa pada akhir Agustus 2025.

Gerakan itu bukan sekadar lelucon warganet. Ia merupakan akumulasi kekecewaan warga terhadap arogansi pengguna jalan yang menganggap dirinya berhak diprioritaskan. Meme dengan kalimat tajam seperti "Hidupmu dari pajak kami. STOP strobo dan sirene" beredar luas, menampar kesadaran bahwa fasilitas negara seakan telah berubah menjadi simbol status dan bukan alat keselamatan publik.

Fenomena ini membawa kita pada pertanyaan mendasar: apakah ruang jalan raya hanya milik mereka yang bersirene, atau ruang bersama yang dijaga etika dan hukum?

Landasan Hukum: Tidak Semua Punya Hak Utama

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan tegas menyebutkan, hanya ada beberapa jenis kendaraan yang berhak memakai sirene, strobo, atau rotator. Pasal 134 dan Pasal 135 mengatur prioritas jelas:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun