APBN sering kali dipersepsikan semata sebagai rangkaian angka dalam lembaran nota keuangan negara. Padahal, di balik setiap rupiah yang tercatat, tersimpan strategi besar untuk menjaga keberlangsungan bangsa. Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bukan hanya alat fiskal untuk menggerakkan ekonomi, tetapi juga benteng yang menopang pertahanan, keamanan, dan semangat nasionalisme.
Konteks geopolitik global yang semakin kompleks menuntut kesiapsiagaan yang tidak hanya bersifat militer, tetapi juga sosial dan ideologis. Tantangan keamanan kini tidak lagi terbatas pada ancaman bersenjata, melainkan juga infiltrasi ideologi, serangan siber, hingga perebutan pengaruh di wilayah perbatasan. Dalam lanskap seperti ini, APBN menjadi instrumen strategis untuk memastikan negara tetap berdiri tegak, berdaulat, dan mampu melindungi setiap jengkal tanah air.
APBN sebagai Benteng Pertahanan Negara
Alokasi belanja pertahanan dan keamanan dalam APBN 2025 mencerminkan keseriusan pemerintah memperkuat postur pertahanan Indonesia. Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), peningkatan profesionalisme TNI dan Polri, serta penguatan sistem pertahanan siber menjadi fokus utama. Disamping itu juga untuk penguatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dukungan kemampuan industri strategis lainnya.
Selain itu, APBN juga mendukung diplomasi pertahanan yang mengedepankan kerja sama internasional. Melalui forum multilateral dan latihan gabungan, Indonesia memperkuat jaringan aliansi strategis yang sekaligus menjadi langkah preventif menghadapi potensi konflik.
Meneguhkan Keamanan Dalam Negeri
Pertahanan eksternal tidak akan kokoh tanpa stabilitas internal. Anggaran keamanan dalam negeri diarahkan pada penguatan intelijen, penegakan hukum, dan pemberantasan kejahatan lintas negara seperti terorisme, narkotika, dan perdagangan manusia.
Di era digital, APBN juga membiayai pembangunan sistem keamanan siber nasional untuk melindungi infrastruktur vital dari serangan digital yang dapat melumpuhkan layanan publik dan mengganggu stabilitas negara. Langkah ini menjadi wujud nyata bahwa keamanan kini tidak lagi terbatas pada medan tempur fisik, melainkan juga ranah maya.
APBN dan Penumbuhan Nasionalisme
Nasionalisme tidak lahir dari slogan kosong, melainkan dari rasa memiliki dan kebanggaan terhadap tanah air. APBN berperan penting dalam menumbuhkan semangat ini melalui pendidikan, kebudayaan, dan pembinaan generasi muda. Program Bela Negara, pendidikan Pancasila, hingga penguatan literasi sejarah bangsa mendapat dukungan anggaran yang memadai.