Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bayern Munchen, Harry Kane, dan Takdir Juara: Sebuah Catatan Musim 2024/25

5 Mei 2025   08:45 Diperbarui: 5 Mei 2025   08:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane bersama skuad Bayern Muenchen di musim 2024/25. Foto: REUTERS/Annegret Hilse (kumparan.com)

Akhirnya, yang dinanti puluhan ribu pendukung Bayern Mnchen di seluruh dunia tiba juga: Bayern resmi menjadi juara Liga Jerman 2024/25. Dan di balik euforia itu, ada satu nama yang mungkin paling mencuri perhatian: Harry Kane.

Keberhasilan Bayern musim ini dikunci bukan hanya lewat performa mereka sendiri, tetapi juga "bantuan tak langsung" dari rival terdekat, Bayer Leverkusen. Dalam laga pekan ke-32 di Europa-Park Stadion, Leverkusen ditahan imbang 2-2 oleh SC Freiburg. Hasil itu membuat koleksi poin Leverkusen (68 poin) tak mungkin lagi menyamai Bayern yang sudah mengantongi 76 poin, meskipun kompetisi masih menyisakan dua pekan.

Yang menarik, Bayern sebenarnya bisa saja memastikan gelar lebih cepat. Namun, hasil imbang 3-3 melawan RB Leipzig sehari sebelumnya membuat para penggemarnya harus menahan napas sedikit lebih lama. Untungnya, Freiburg "menolong" mereka untuk menutup cerita musim ini dengan klimaks yang manis.

Harry Kane: Juara yang Terlambat, tapi Tidak Terlambat

Di antara para pemain Bayern, sorotan terbesar jatuh kepada Harry Kane. Bagi striker asal Inggris ini, gelar Liga Jerman menjadi major trophy pertama sepanjang karier profesionalnya sejak debut di 2010. Sebelumnya, Kane hanya berstatus sebagai "raja tanpa mahkota"---top skor di Liga Inggris, pahlawan Tottenham Hotspur, namun tanpa satupun trofi utama di lemari pialanya.

Daftar "nyaris juara" Kane bahkan panjang: runner-up Piala Liga Inggris (2014/15, 2020/21), runner-up Liga Champions (2018/19), hingga finalis Euro bersama Timnas Inggris (2020, 2024). Tak heran, keberhasilan di Jerman ini terasa bukan hanya sebagai pencapaian profesional, tetapi juga sebagai semacam pelipur lara bagi perjalanan panjang seorang pesepak bola yang begitu konsisten namun sering tak terhadiahi trofi.

Bayern dan Kultur Juara

Prestasi Bayern musim ini memperpanjang dominasi mereka di Bundesliga. Klub Bavaria ini bukan hanya sekadar menang; mereka adalah simbol kultur juara yang melekat kuat dalam DNA tim. Meski sempat tersandung musim lalu, musim ini Bayern kembali menunjukkan bahwa mereka tahu cara untuk bangkit, konsisten, dan menyelesaikan musim di posisi puncak.

Di balik keberhasilan ini tentu ada banyak faktor: kedalaman skuad, mentalitas pemain, kualitas manajerial, dan tentu saja, kepemimpinan dari pemain-pemain seperti Kane yang memberi energi baru. Bayern bukan hanya tim dengan pemain bintang; mereka juga tim yang tahu cara mengelola ego, membangun kolektivitas, dan menjaga momentum hingga garis akhir.

Catatan untuk Leverkusen dan Liga Jerman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun