Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto2
Benito Rio Avianto2 Mohon Tunggu... Guru - Dosen MK Statistika, Ekonomi indonesia, Metodologi Penelitian, & Metode Penelitian Kuantitatif

Love to share some issues on ASEAN, economy, humanity, palm oil, statistics

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Berbagai Jenis Vegetables Oil, Termasuk Unggulan Indonesia CPO, dan Peran BPDPKS

2 Januari 2023   11:12 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:15 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengenal Berbagai Jenis Vegetables Oil, termasuk salah satu produk unggulan Indonesia Palm Oil (Minyak Kelapa Sawit)

Palm oil (minyak kelapa sawit) adalah salah satu produk unggulan Indonesia yang masuk katagori vegetables oil. Bahkan palm oil telah menjadikan Indonesia sebagai produsen palm oil terbesar dunia, sekaligus produsen vegetables oil terbesar. Hal ini didukung oleh kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,5%, kontibusi terhadap ekspor non-migas mencapai 13,5%,  luas lahan mencapai 17 juta Ha, jumlah pekebun 16 juta pekebun, dan produktivitas perkebunan sawit mencapai 54 juta ton.  

Apakah palm oil merupakan satu-satunya jenis vegetables oil? Ternyata tidak.  Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat 20 (dua puluh) jenis vegetables oil di dunia.  Pengetahuan mengenai vegetables oil perlu diketahui karena palm oil/minyak kelapa sawit Indonesia sering mendapat serangan negative/black campaign dari berbagai pihak, terutama Uni Eropa. Serangan negative ini terutama karena CPO Indonesia mempunyai luas lahan yang besar dengan produktivitas tertinggi mencapai 3 -- 4 ton per hektar.  

Berdasarkan laporan What Numbers Tell: Contribution of Vegetable Oils towards Sustainable Development Goals yang diterbitkan oleh Foreign Policy Strategy Agency Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia tahun 2021, vegetables oil terdiri atas: 1) biji minyak jarak, 2) minyak kelapa, 3) biji kapas, 4) Kacang Tanah, 5) Biji Rami, 6) Biji Jojoba, 7) Buah Kapuk, 8) Biji Rami, 9) Biji Melon, 10) Mustard Benih, 11) Kelapa Sawit, 12) Zaitun, 13) Biji Poppy, 14) Rapeseed, 15) Biji Safflower, 16) Biji Wijen, 17) Kacang Shea, 18) Kedelai, 19) Biji Bunga Matahari, dan 20) Kacang Tung.

Pengetahuan tentang vegetables oil yang mempunyai varian begitu banyak varian, bahkan sampai 20 jenis.  Hal ini untuk memberi pengetahun kepada pembaca bahwa vegetables oil tidak hanya palm oil.  Bahkan Eropa dan Brazil merupakan produsen biji bunga matahari dan kedelai terbesar di dunia, meskipun memliki produktivitas yang rendah dibandingkan palm oil. Untuk itu, sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan sebagai produsen CPO terbesar dunia, maka perlu adanya dukungan terhadap CPO. Selain itu kompetitor CPO yang tersebar di berbagai belahan dunia tentunya tidak rela melihat CPO terus berkembang semakin pesat.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan otoritas yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola dan mengembangkan sawit Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi dan misi BPDPKS. Visi tersebut adalah menjadi pengelola dana yang terpercaya dalam pengembangan kelapa sawit berkelanjutan sebagai komoditas strategis nasional untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Sedangkan Misi BPDPKS adalah menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan dan penyaluran dana sawit yang terpadu dan tepat guna, secara profesional dan akuntabel.

BPDPKS akan menjadi lembaga strategis dalam mengembangkan riset dan pembangunan (R&D) kelapa sawit untuk meningkatkan nilai tambahnya. Dukungan BPDPKS terhadap kelapa sawit akan terus meningkatkan kontribusi sawit terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, peningkatan nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, maupun memperbanyak produk hilirisasi produk kelapa sawit.  Apalagi saat dunia mengalami krisis pangan dan energi akibat perang Rusia-Ukraina, maka peran kelapa sawit menjadi sangat strategis untuk memenuhi supply pangan dan energi.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun