Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belanja Online Hemat Waktu dan Tenaga serta Banyak Cerita

19 Mei 2021   23:02 Diperbarui: 19 Mei 2021   23:05 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang belanja online yang mulai merekah bagaikan bunga di taman saling bersaing harga termurah,  ongkir terhemat dan sebagainya, ada pula yang harga memang jauh lebih murah dari harga pada umumnya. Menarik para pembeli bukan? 

Banyak cerita yang menyenangkan ketika seseorang  berbelanja secara online, membuat pendengar jadi penasaran dan tertarik untuk melohat pasar online. 

Saya pun demikian,  dan mulai melirik-lirik story teman atau tetangga yang berjualan online. Sebenarnya saya belanja di reseler, sepertinya si distributor belanja online sudah level kawakan,  barang yang dijual malah lebih murah dari harga yang tertempel pada lapak online yang sudah ternama. Heran juga saya. 

Saya baru beberapa bulan ini mencoba belanja lewat gambar saja,  karena saya pikir hemat waktu dan hemat tenaga, yang pegel paling jempol sama mata.  Kalau jalan di toko yang legel kan semua badan. 

Harga di reseler langganan saya memang lebih hemat dari toko lain baik toko online atau tolo offline. Ada cerita gemes, ketika akan mendekati lebaran kemarin saya tidak kebagian otang alias oven tangkring di reseler langganan,  kalah cepat katanya. Padahak selisih harga dengan  toko offline sampai 15rb loh, harga benar-benar spesial. Bisa dikirim ke rumah lagi, berhubung tidak kebagian, ya sudah lewat saja.

Membeli barang online di reseler yang hanya melihat gambar memang ibarat membeli ayam dalam karung. Pernah ada yang tidak sesuai tapi bisa saya atasi dan saya terima,  tidak terlalu mengecewakan untuk perabot rumah tangga. 

Yang bikin sedikit agak gelo (menyesal)  itu saat membeli pakaian, barang nyatanya jauh berbeda dengan fotonya. Oke spesifikasi barang memang sudah dijelaskan, tapi modelnya kurang menyenangkan. Setidaknya bila bahan beda tapi model sama dengan gambar masih bisa terima,  tapi jauh sekali dari gambar yang dipajang.  

Apa saya marah?  Tidak. Uring-uringan? Tidak. Ngomel-ngomel?  Juga tidak. Lantas?  Saya cuma nggremeng dan mulai hati-hati setidaknya harus berani menolak secara halus bila tidak sama dengan gambar. Kalau penjual dekat dari rumah sih enak bisa dilihat dulu barangnya sebelum dibeli, tapi kalau jauh dan tidak bisa melihat barangnya, itu sudah menjadi resiko pembeli.

Saran saya bila membeli dari lapak jualan online sebaiknya dicermati pada keterangan barang, pengiriman dan aturan,  atau bila ingin lebih jelas,  tanya-tanya dahulu lewat pesan. Bila ragu sebaiknya tunda lebih dahulu, kalau belum paham cara pembayaran dan lain-lain jangan malu bertanya pada yang sudah malang melintang di dunia belanja online. 

Saya sering membaca komentar para pembeli, bagaimana layanan toko serta barang yang terkirim,  banyak yang sesuai atau banyak yang komplain. Ada positif ada negatifnya, itu sudah pasti. Kalau saya membeli barang melalui reseler toko online yang sudah langganan harga lumayan hemat bisa sampai 20 ribu dibandingkan membeli di toko biasa. 

Yang penting untuk belanja di toko online dipahami terlebih dahulu terutama cara pembayarannya, atau menggunakan fasilitas tanya jawab yang sudah disediakan sebelum melakukan transaksi agar belanja tetap asik. 

Salam

Cerita Belanja,  19 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun