Saya Baru Bisa Membuat Email

Teknologi komunikasi makin hari makin maju,  dulu berkirim kabar cukup dengan telegram, surat atau telepon rumah. Sekarang ada cara yang lebih cepat, yaitu dengan surel atau email.

Saya termasuk dalam jajaran orang yang katrok, jadul dan tulalit. Ketinggalan jaman sekali. Ketika teman sekolah sudah mempunyai email dan membicarakan tentang pertemanan maya di tahun 2000,saya masih ketinggalan sekali kata orang Jawa lolak lolok.

Mempunyai akun sosial mediapun baru tahun 2010 saat teman sekolah yang sudah bekerja mengajak membuat akun fb, aku bertanya dengan polosnya, apa itu? 

Sungguh menyedihkan jadi yang tidak tahu apa-apa, sampai email saja minta dibuatkan teman, karena saya kira hanya bisa dibuat di komputer, sedang saya takpunya.  

Baru ngeh dua apa tiga tahun kemarin,  bagaimana membuat email dan gunanya, ketika iseng saya utak atik akun gmail saya. Lalu saya buatkan untuk orang rumah, karena sekarang email dibutuhkan. Satu alamat email bisa digunakan untuk berbagai media sosial.

Saya juga masih belajar mengirim dan menerima surel atau email pada teman, ya  karena daya nalar saya lola alias loadingnya lama jadi harus bolak balik latihan.

Kejadian kemarin saat guru anak saya mewajibkan mengirim tugas dalam bentuk foto lewat email,  saya angkat tangan, karena tidak bisa, ada pemberitahuan file tidak terbaca atau apa gitu. Dan sampai sekarang saya belum bisa mengirim foto lewat email melalui hp, jadisaya cari yang mudah lewat WA. 

Sampai saat ini pun bila kesulitan  dalam urusan IT dan jaringan atau apa ini istilahnya,  saya masih minta bantuan teman. Saya juga sempat bertanya pada teman apa bisa menghapus alamat email? Ada kah yang bisa bantu jawab? 

Memang harus saya jarus terus belajar tapi bila sudah mentok kemampuannya, ya jasa teman baik sangat membantu. 

Salam Hangat

Jumat,  12062020