***
Kereta malam membawaku melaju ke Ibu Kota, Kompasianival aku datang walau aku hanya sekedar ingin lewat dan tepuk tangan (dasar nekat). Ha ha
Iseng aku WA mas Himam Miladi salah satu nominator yang juga dari Malang. Ternyata dia juga sedang OTW dengan menggunakan kereta lain. Sip, lega sama-sama akan turun di stasiun Senen. Aku meminta dia menungguku, karena selisih satu jam kedatangan kereta dari Malang.
Plong, ke OBP mall tidak sendirian. Perjalanan dimulai, menikmati transportasi yang tidak ada di Malang itu sesuatu. Naik KRL, lalu MRT dan terakhir naik Gojek (yang ini ada di mana-mana) ahaayy. Hal baru bagi kami membeli kartu untuk naik MRT membuat kami tertawa, ketika uang kertas tak mau disedot mesin bayar, ternyata harus selembar-selembar. Ah ndesitnya kami. Ha ha
Menikmati nyamannya naik MRT waow, kami orang ndeso hanya berdecak menikmati teknologi transportasi. Jeprat-jepret kami lakukan untuk bisa bercerita pada teman dan keluaga.
Hujan ringan alias gerimis sedikit deras menyambut kedatangan kami di OBP tempat perhelatan kompasianival digelar. Turun dari gojek aku lari menerobos air langit yang tak tahan lagi untuk jatuh. Disambut sebuah tulisan ucapan selamat dari bapak Tjip dan Bunda Rose.
***
Kami jadikan hari itu sebagai ajang kopi darat dengan teman corat coret di media sosial. Mbak Anis yang sudah sampai lebih awal sedikit terkejut melihat aku hadir. "Eh nekat juga kamu sendirian ya."Â