Gegara dipanas-panasi pakai kompor gas super hot oleh Mas Bro Kribo Reza Aka Fadli Zontor Sembriwing akhirnya Dwi, Cintawp, dan D’kill menyusun rencana akan membuat sebuah artikel tentang Ahok. Bukan sembarang artikel mas bro and mbak sis…mereka akan menulis hasil wawancara eksklusif dengan Ahok yang lagi booming dan ngetrend di kolong jagad dunia maya, planet kecil yang letaknya di samping Planet Kenthir. Pokoknya mereka mau bikin tulisan ala jurnalis nitizen super beken.
Malam itu mereka berkumpul di rumah Cintawp yang letaknya nggak jauh dari Balai Kota DKI Jakarta tempat Ahok sehari-hari berkantor. “Dkils dan Dwi Grepe loe gue kasih tugas, besok loe berdua mewawancarai Ahok , catet!. Surat permohonan wawancara sudah gue kirim dan sudah mendapat persetujuan dari Ahok, paham?” ujar Cintawp, membagi tugas.
“Yaah gue nggak ngerti gimana caranya mewawancarai orang penting seperti Ahok,” keluh Dwi. “Lha iyalah nggak bakalan bisa, wong kamu dulunya suka mencari Encum di Kalijodo, “ sahut Cntawp.
“Sueer Cin, gue nggak ngerti gimana tu caranya memewancarai Ahok, lagian gue takut banget kalau-kalau Ahok pernah ngeliat ada wajah gue di CCTV Kalijodo,” ujar Dwi merasa cemas.
“Ya udah biar gue yang nanti yang mewawancara Ahok, tugas loe sama Cintawp yang mencacat dan merekamnya,” ujar D’kills. Akhirnya mereka sepakat dengan tugas masing-masing.
Pagi itu mereka bertiga telah berada di Balai Kota. Setelah melapor dan mengisi buku tamu akhirnya mereka diantar Pol PP menuju ke ruangan kerja Ahok. “Silakan silakan masuk,” sambut Ahok ketika mengetahui tamunya telah datang. Tiba-tiba Ahok memberi tahu ajudannya agar pertemuannya dengan para wartawan asing dari Australia ditunda dua jam, karena dia sedang ada tamu orang penting yakni: 3 orang selebriti Kompasiana.
“Jadi apa yang adik-adik ingin ditanyakan ?” ujar Ahok berusuha mencairkan suasana agar tidak tegang.
“Terima kasih atas waktunya Bang Ahok,” ujar D’kills. “ Saya penasaran banget ama tuh pak Lulung, kenapa sih dia sepertinya dendam amat sama bapak?” tanyanya kemudian.
“Hahahahaha…” Ahok ketawa mendengar pertanyaan D’kills. “Pak Lulung bukan benci sama saya, beliau benci sama program e-budgeting…bikin susah teman-temannya cari makan dari APBD,” ujar Ahok.
“ Wah kalau gitu temannya tikus dong,” ujar D’kills. “Ya tikus atau bangsat atau apalah namanya, pokoknya seperti itulah, tapi saya tidak bilang beliau tikus lho” jawan Ahok.
“Tentang pencalonan bapak lewat jalur independen, apa bapak yakin teman Ahok bisa mengumpulkan satu juta fotocopi KTP dan surat dukungan untuk pencalonan bapak ?”