Mohon tunggu...
Benediktus Pungky Aditama
Benediktus Pungky Aditama Mohon Tunggu... Lainnya - Not special, just limitied edition

Terrible athlete, but extremely blessed in the napping skills

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidak Ada Vaksin Covid-19 yang Paling Mujarab

21 Maret 2021   20:24 Diperbarui: 21 Maret 2021   20:52 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingkat Kemanjuran Vaksin Covid-19 / vox.com

Vaksin Astrazenec menjadi salah satu jawaban untuk pandemi covid-19 yang menyebar di Indonesia. Namun apa benar hal ini akan menjadi jawaban atas persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia? 

Padahal tingkat kemanjuran dari vaksin Astrazenec angka sekitar 67% yang hampir sama dengan vaksin dari Johnson & Johnson yaitu 66%. Padahal vaksin dari Pfizer / BioNTech memiliki tingkat kemanjuran yang sangat tinggi pada angka 95% dan vaksin dari Moderna pada angka 94%.

Jika hanya melihat angka-angka tadi, sangat wajar untuk berpikir bahwa vaksin Astrazenec dan Johnson & Johnson lebih buruk dari Pfizer / BioNTech dan Moderna. Tapi anggapan itu salah. Angka-angka ini bahkan bisa dibilang bukan ukuran yang paling penting tentang seberapa efektif vaksin ini.

Tingkat kemanjuran vaksin dihitung dalam uji klinis dalam skala yang besar. Saat vaksin diujicobakan pada puluhan ribu orang, orang-orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok: separuh mendapat vaksin, dan separuh lagi mendapat plasebo. 

Kemudian, mereka bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, sementara para ilmuwan memantau apakah mereka tertular Covid-19 atau tidak selama beberapa bulan. Dalam uji coba Pfizer / BioNTech misalnya, ada 43.000 peserta. Akhirnya 170 orang tertular Covid-19. Dan bagaimana orang-orang itu termasuk dalam masing-masing kelompok ini menentukan kemanjuran vaksin?

Jika 170 orang yang tertular virus dibagi rata menjadi 2 kelompok seperti yang dijelaskan diatas, itu berarti besar kemungkinannya akan sakit ketika diberikan vaksin yanga mana sama besarnya dengan orang yang tidak diberikan vaksin. Artinya tingkat kemanjuran dari dari vaksin dari Pfizer / BioNTech adalah 0%. 

Namun jika 170 orang ini hanya berada dalam kelompok plasebo, vaksin akan memiliki kemanjuran 100%. Dengan uji coba khusus ini, ada 162 orang di kelompok plasebo yang terkena virus, dan hanya delapan di kelompok vaksin. Itu berarti mereka yang mendapatkan vaksin 95% lebih kecil kemungkinannya untuk tertular Covid-19. Artinya vaksin tersebut memiliki kemanjuran 95%. Bukan berarti kalau 100 orang divaksinasi, 5 orang di antaranya jatuh sakit.

Angka 95% itu berlaku untuk individu. Jadi, setiap orang yang divaksinasi 95% lebih kecil kemungkinannya dibandingkan orang yang tidak divaksinasi, setiap kali mereka terkena Covid-19. Dan tingkat kemanjuran setiap vaksin dihitung dengan cara yang sama. Tetapi setiap uji coba vaksin mungkin dilakukan dalam keadaan yang sangat berbeda. "Jadi, salah satu pertimbangan terbesar di sini, saat kita melihat angka-angka ini, adalah waktu di mana uji klinis ini dilakukan," tutur Deborah Fuller, peneliti dari departemen mikrobiologi Universitas Washington.

Temuan Kasus Baru Covid-19 di AS per-kapita / vox.com
Temuan Kasus Baru Covid-19 di AS per-kapita / vox.com

Uji coba Moderna dilakukan sepenuhnya di Amerika Serikat sekitaran bulan Agustus sampai November. Untuk uji coba yang dilakukan oleh Pfizer / BioNTech juga sama dilakukan di AS, dengan waktu mulai yang relatif sama dengan uji coba yang dilakukan oleh Moderna. 

Johnson & Johnson juga mengadakan uji coba di AS namun dengan waktu yang sedikit berbeda yaitu pada pertengahan November 2020 sampai pertengahan Januari 2021. Sebagian besar uji coba J&J berlangsung di negara lain, terutama Afrika Selatan dan Brasil. Dan di negara-negara lain ini, tidak hanya tingkat kasus yang tinggi, tetapi virus juga sudah memiliki varian yang berbeda. Uji coba berlangsung saat varian Covid-19 muncul. Dan menjadi infeksi dominan di negara-negara ini, varian yang lebih mungkin membuat peserta sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun