Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin Ideal Menurut Mencius

9 Oktober 2018   13:28 Diperbarui: 9 Oktober 2018   13:49 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara tentang pemimpin ideal, menjadi bahan diskusi yang menarik banyak kalangan. Tidak hanya dalam forum ilmiah, tetapi juga non ilmuah. Tema ini menjadi menu harian pemberitaan media. Hal ini menujukkan bahwa kehadiran sosok pemimpin yang ideal didambakan oleh setiap insan.

Berikut ini saya menguraikan pemimpin ideal menurut Mencius. Sebelum kita masuk pada pemikiran Mencius, kita perlu mengetahui, siapa Mencius itu. Dalam sejarah filsafat China Klasik, Mencius adalah tokoh penting kedua setelah Konfusius. Ia hidup 372-289 SM. Pendidikannya sangat dipengaruhi oleh ibunya yang dalam kesibukannya sebagai tukang tentun, selalu memberikan pendidikan moral kepada Mencius.

Tokoh lain yang mempengaruhi pendidikan Mencius ialah Tzy-Ssu, cucu Konfusius. Di bawah bimbingannya, Mencus diasah intelektualnya. Ia kemudian hari menjadi guru terkenal dan selama hidup ia banyak melakukan perjalanan dari satu negeri ke negeri lainnya.

Pemikiran mencius tentang negara serta prinsip-prinsip politik yang ada di dalamnya adalah sesuatu yang menarik. Mencius mempromosikan sebah cara berpikit ang sangat khas dalam alam pemiiran timur untuk mengerti hidup bersama.

Ide-ide yang dicetuskannya tentang pemimpin yang ideal selalu dikaitkanya dengan moralitas manusia yang merupakan bagian utuh dari alam semesta. Pandangan bahwa manusia adalah bagian utus dari tata alam semesta, sebagaimana diyakini oleh filosof China umumnya, membawa mencius pada pemikiran bahwa politik dan moral adalah satu.

Hal yang sama pula ketika berbicara tetang manusia dan pengembangan moralnya. Ia selalu menghubungannya dengan konsep Tian (langit) yang mengatur tata alam semesta. Moralitas manusia dibentuk dalam sebuah struktur keharmonisan dengan alam semesta.

Ketika berbicara tentang prinsip-prinsip negara, Mencius sangat dipengaruhi oleh situasi sosial-politiknya yang penuh kekacauan. Konteks ini yang kemudian membidani lahirnya pemikiran Mencius yang khas tetang hakekat manusia. Manusia pada dasarnya ialah baik.

Kebaikan terungkap dalam empat unsur dasar yang melekap pada manusia yakni, rasa kemanusiaan, kebijaksanaan, kesusilaan, dan kebenaran dan keadilan. Keempat unsur inilah yang merupakan karakter khas manusia yang jika dikembangkan dengan baik akan menuntun setiap orang menjadi manusia unggul atau bijak.

Negara yang ideal bagi Mencius ialah negara yang diatur oleh pemimpin yang bijak yang memungkinkan setiap bawahannya atau rakyat yang dipimpinnnya menjadi bertumbuh secara moral. Itulah yang dimaksudkan dengan kepemimpinan dengan keteladanan moral. Negara yang ditata secara demikian mendatangkan kepuasan dan kesejateraan bagi seluruh rakyat.

Pemimpin yang bijak tidak pernah membiarkan rakyatnya menderita. Ia tidak menyibukan diri dengan egonya dan kepentingan partainya. Kekuasaan yang dimilikinya mendapat legitimasi dari Tian, sebagai sumber tertinggi moralitas manusia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya persetujuan dari rakyat. Kenyataan demikian mendorong dia memimpin negara dengan hati, dengan prilaku sebagai seorang bijak.

Apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin ialah semata-mata untuk kepentingan umum, demi kesejahteraan rakyat. Seseorang pemimpin yang bijak memiliki "hati yang tidak tahan" melihat penderitaan rakyatnya. Karena itu ia selalu mengatur kehidupan negaranya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun