Selamat sore Mbak Tya bisa sebutkan nama lengkapnya siapa ?
Nama lengkap saya Henaningtyas Gaha Rukmana.
Awalnya gimana bisa memulai usaha Kebun Mbak Tyas ini ?
   Kebun Mbak Tyas berawal dari kegelisahan saya pribadi terhadap produk-produk yang ada di indonesia. Sebenarnya saya dulu punya toko grosir yang bernama toko Mbak Tyas, saya berjualan sembako. Tapi setelah saya berpikir lagi, ngapain juga saya ngejual produk yang sudah banyak pesaingnya, seperti: minimarket. Akhirnya saya beralih ke kebun Mbak Tyas, karena saya hobinya berkebun.
   Saya menekuninya dan banyak yang suka, Alhamdulilah ada beberapa tamu main ke rumah saya, dan melihat tanaman saya subur-subur dan akhirnya mereka order. Di Kebun Mbak Tyas itu menyediakan segala kebutuhan berkebun, seperti: pot, biji tanaman,  ada pelatihan kelas berkebun juga. Pelatihan kelas berkebun ini mulai dari umum, tapi selanjutnya saya lebih menekankan ke children / anak-anak. Karena anak-anak daripada main gadget lebih baik berkebun. Jadi Kebun Mbak Tyas itu lebih ke hobi saya dan kegelisahan saya pribadi. Nama Mbak Tyas itu juga nama saya pribadi.
Sebenarnya saya juga sempat terpikir untuk memakai nama lain. Tapi karena nama saya sudah dikenal pelanggan secara luas, maka nama Kebun Mbak Tyas saya pertahankan. Alhamdulilah Kebun Mbak Tyas punya produk primadona namanya black garlic, yang berasal dari olahan kebun saya. Black garlic sendiri asalnya dari bawang putih lanang, yang berjenis tunggal, kemudian oleh saya difermentasi dan khasiatnya berubah menjadi sepuluh kali lipat, serta warnanya berubah menjadi hitam.
   Maka dari itu disebut Black Garlic, dengan usaha itu Kebun Mbak Tyas merasa bersyukur karena membantu banyak masyarakat untuk hidup lebih sehat. Black Garlic ini berfungsi juga untuk memerangi; diabetes, memerangi kanker, mencegah alzheimer, mengobati stroke dan sesak nafas. Kebun Mbak Tyas sendiri, lebih memetakan masalah kesehatan yang ada di masyarakat, jadi apa masalah kesehatan yang ada di masyarakat ? Lalu Kebun Mbak Tyas mencoba mencari solusinya. Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa segala sesuatunya melalui proses, seperti; black garlic (semua itu melalui proses), berkebun juga (semuanya itu melalui proses).
Apakah anda menjalankan usaha ini sendirian ?
  Awalnya iya, tapi sekarang saya menjalaninya berdua, bersama suami saya Mas Opick Taufiqurahman. Sekarang sudah sekitar satu tahun Kebun Mbak Tyas mempunyai staf. Namanya tim biasa dan tim luar biasa. Tim kami itu terdiri dari tiga admin, dan satu dibagian kebun. Kalau tim luar biasa itu, tim yang berasal dari universitas UGM dan UNY. Karena kami juga ingin merangkul dengan  masyarakat dan komunitas pertanian.Â
  Sebenarnya kalau suami basicnya lebih ke agama, dia seorang ustad. Tapi dia mendukung penuh yang dilakukan istrinya karena berkebun merupakan hal yang positif, dan sangat bermanfat bagi masyarakat.
Kalau Black Garlic sendiri dibanderol diharga berapa Mbak?
   Kalau Black Garlic sendiri kami menyasar untuk semua kalangan. Awalnya saya menjual produk ini karena untuk membantu ibu saya yang terkena diabetes. Malahan ada orang dari Dinas Pemerintahan  yang kolesterolnya turun, dan diabetesnya juga turun, dari sini saya makin yakin bahwa jalan hidup saya disini. Untuk satu toples isi 20 kami banderol dengan harga Rp 20.000,- . Kami juga berpartner dengan tempat wisata yang bernama Bumi Langit, konsumen bisa membeli Black Garlic disini.
  Kalau konsumen mau jumlah yang lebih banyak bisa membelinya disaya, secara kiloan / jumlah besar. Untuk yang lebih terjangkaunya bisa beli secara bijian, dengan harga satuannya Rp 3.000,- . Jadi pernah saya waktu pameran di Jakarta, dan ada salah satu karyawan dari Instansi perkantoran, yang membeli black garlic sebanyak Rp 10.000,- , tetap saya layani. Jadi sangat terjangkau sekali haganya.Â
Saya dengar produk Black Garlic Mbak Tyas pernah dipesan oleh Bu Menteri Rini Sumarno ya? Gimana ceritanya Mbak?
   Saya bersyukur sekali produk primadona Black Garlic dibeli oleh Bu Menteri. Waktu itu sedang ada pameran di co-working space Rumah Kreatif Jogja dan saya juga berstatus sebagai anggota Rumah Kreatif Jogja. Niatnya lebih kepada memberikan hasil eksperimen saya ke Bu Menteri. Jadi tidak ada niatan khusus untuk memberikan produk saya. Hanya aksi spontan saja.
   Dari situ Bu Menteri Rini Sumarno memesan produk saya diikuti dengan jajaran staff lainnya yang ikut memesan produk Kebun Mbak Tyas. Ketika itu Bu Menteri sempat memesan produk sampai beberapa juta. Saya bersyukur sekali. Kebetulan sempat jadi viral juga di media cetak jogja.
Saya lihat Mbak Tyas orang yang cukup religius, apakah sisi religius ini yang ikut mendorong Mbak Tyas dalam berjualan tanaman?
  Iya bisa dibilang begitu, karena sejak awal berjualan saya mengikuti sunnah nabi dalam agama muslim. Kemudian dari berjualan, berkebun juga. Karena kalau kita tidak bisa beramal memakai uang, kita bisa beramal dengan menyiram tanaman. Itu jadi ladang pahala tersendiri. Saat kita memberikan pada orang lain kita tidak melihat jabatan atau status sosialnya. Saya lebih suka memberikan apa yang bisa saya lakukan pada orang lain. Disitu nilai religiusnya, saat kita memberi maka Tuhanpun akan memberikan kita lebih lagi.
