Mohon tunggu...
Bens
Bens Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Musafir Malam

Kata Hati Mata Hati ...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kirik

5 November 2019   11:45 Diperbarui: 5 November 2019   11:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Woi.. Kirik, mau kemana "
" Kirik .. Saya terlambat kerja "
" Dasar Kirik, kita terus yang disalahin "
" Memangnya kamu jagoan, kirik "

Selain Kirik, ada satu kata yang tak kalah serunya. Yaitu : Kethek. Arti umum adalah monyet. Sama dengan Kirik, tergantung penempatan kalimatnya, namun kadang lebih dipakai pada Pengganti Nama Seseorang.

" Mau kemana thek ? "

Hampir masyarakat Kota Cirebon menggunakan istilah Kirik dan Kethek, bahkan dalam komunikasi keluarga sekalipun. Dikarenakan memang sudah umum maka tidak akan ada ketersinggungan perasaan.

Kata Kirik dan Kethek takkan pernah ketinggalan dalam obrolan baik generasi muda dan tua.

Suatu sore saya mampir ke rumah sahabat, Wardi, di wilayah Kraton Kesepuhan.
Wardi memanggil anak laki-lakinya disuruh belikan rokok

" Nang.. Nang.. Beliin rokok " seru Wardi

Tiba-tiba terdengar suara Nanang, anaknya dari dalam kamar

" Ya ntr.. Kirik ... Ganggu aja " sahut Nanang

" Udah cepetan..'thek " balas Wardi

Saya sudah terbiasa mendengar dialog diatas, meski dulu, 5 tahun lalu,  saat pertama ke Kota Cirebon, sempet terkaget-kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun