Aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa daerah kemarin membuat banyak masalah dan keresahan. Banyak jalan yang sengaja diblokir oleh para demonstran. Seluruh buruh turun ke jalan, konvoi dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor. Beramai-ramai meneriakkan hak-hak mereka.
Sebenarnya saya tidak terlalu masalah dengan aksi pemblokiran jalan. Karena itu hanya terjadi selama beberapa jam saja. Setelah aksi demonstrasi selesai, maka jalan akan dibuka kembali seperti biasa. Mungkin hanya menimbulkan sedikit kemacetan. Tapi tidak menimbulkan kerusakan sedikitpun. Anggap saja itu sebuah uji kesabaran. Biarlah para buruh memperjuangkan pendapat dan hak-haknya di depan publik.
Tapi ada satu hal yang membuat saya sangat terganggu, yaitu sweeping. Aksi sweeping yang dilakukan oleh para demonstran menimbulkan banyak masalah. Sweeping berarti menyapu. Sweeping pada saat demonstrasi yaitu menginstruksikan secara paksa kepada seluruh buruh agar menghentikan pekerjaan mereka dan ikut berunjuk rasa bersama para demonstran. Mungkin kedengarannya tidak mengerikan. Tapi kenyataan di lapangan membuat saya benar-benar ketakutan. Bayangkan saja, disaat semua buruh bekerja dengan tenang, tiba-tiba pagar depan pabrik diguncang-guncangkan oleh para demonstran. Aksi anarki tersebut tidak berhenti sampai disitu. Karena jika seluruh karyawan pabrik tersebut tidak mau keluar, maka para demonstran akan membongkar paksa pagar dan masuk ke dalam pabrik dengan memaksa pula. Bahkan kemarin ada beberapa motor yang masuk kedalam tempat produksi dimana saya bekerja. Jika usaha mereka tidak berhasil juga, mungkin akan ada beberapa fasilitas pabrik yang dirusak. Hal ini tentu saja sangat merugikan dan mengganggu banyak orang.
Sebenarnya maksud mereka melakukan aksi sweeping hanya ingin seluruh buruh yang ada di kawasan industri tersebut ikut bersolidaritas dalam demonstrasi tersebut. Tapi sayang, cara yang mereka lakukan salah. Mereka berusaha memaksa seluruh buruh untuk mengikuti semua kehendak mereka. Padahal tidak semua perusahaan memiliki kepentingan untuk ikut dalam demo tersebut. Saya tidak mengerti apa maksud mereka melakukan aksi tersebut. Apa karena solidaritas semata atau karena emosi semata? Yang pasti semua yang dilakukan terpaksa tidak akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Salam,
Bella Vlinder
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI