Mohon tunggu...
BELLA RISKIKATAUFIK
BELLA RISKIKATAUFIK Mohon Tunggu... Dosen - NAMA: BELLA RISKIKA TAUFIK

SEORANG MAHASISWI IAIN JEMBER PROGRAM: STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS: USHULUDDIN,ADAB & HUMANIORA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nahdlatul Ulama, Tak Lekang oleh Waktu

9 Maret 2020   18:28 Diperbarui: 9 Maret 2020   18:41 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nahdlatul Ulama adalah organisasi islam terbesar di Indonesia. Nahdlatul Ulama atau yang kerap dengan sapaan NU ini, lahir pada tanggal 31 Januari 1926. Yang pada tahun ini telah menginjak umur ke-94 tahun. NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya, Jawa timur oleh beberapa ulama besar dan ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa barat, yang diselengagarakan dikediaman K.H. Wahab Chasbullah. Pertemuan tersebut diperkasai oleh K.H. Hasyim Asy'ari. Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik yang dibahas adalah upaya agar Islam tradisional di Indonesia dapat dipertahankan. Maka, dirasa perlu dibentuk sebuah wadah khusus.

Nahdlatul Ulama terkenal dengan organisasi berbasis pesantren. Nahdlatul Ulama ini sudah menyebar diberbagai daerah seperti, Jawa Timur, Jawa Tengah,dan Jawa Barat. Nahdlatul Ulama (NU) bergerak dalam bidang Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Ekonomi,dan Politik. Hadirnya Nahdlatul Ulama ini merupakan untuk melembagakan pemahaman yang sudah dianut jauh-jauh hari yaitu, Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja). Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah, antara kelompok ekstrem aqli (rasionalis) dengan kelompok ekstrem naqli (skripturalis).

Organisasi Nahdlatul Ulama pada dasarnya muncul karena perlawanan terhadap penjajah, kemudian lahirlah kesadaran para kelompok terpelajar untuk memperjuangkan hak dan martabat bangsa Indonesia, kemudian kaum terpelajarpun memilih jalan pendidikan dan organisasi  yang menjadi jembatan untuk menjawab segala masalah dalam bangsa Indonesia maupun masalah-masalah islam pada umumnya.

Selama masa kependudukan Jepang di Indonesia, Organisasi Nahdlatul Ulama "tradisional" bergabung dengan Muhammadiyah, sebuah organisasi islam "reformis" dalam islam, Masyumi (Majelis Syura Muslim Indonesia). Pada tahun 1952, Nahdlatul Ulama keluar dari Masyumi yang membuat Masyumi menjadi partai politik Islam Moderen dan menjadi partai politik yang independen. Pada tahun 1995 terjadilah pemilihan umum pertama setelah kemerdekaan Indonesia. disitulah Nahdlatul Ulama muncul sebagai salah satu dari empat besar partai politik. Tiga diantaranya adalah Partai Nasional Indonesia(PNI), Masyumi, dan Partai Komunis Indonesia(PKI).

Nahdlatul Ulama(NU) mengangkat K.H. Hasyim Asy'ari sebagai ketua(rais) pertama. K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai prisip dasar organisasi Nahdlatul Ulama. Kedua kitab tersebut kemudian diwujudkan dalam khittah(cita-cita) Nahdlatul Ulama, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga Nahdlatul Ulama dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

Nahdlatul Ulama memilih mengikuti paham Ahlussunnah Waljama'ah karena memang Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah, antara kelompok ekstrem aqli (rasionalis) dengan kelompok ekstrem naqli (skripturalis). Maka dari itu,sumber rujuakan Nahdlatul Ulama bukan hanya Al-quran dan Hadits, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan bukti fakta(empirik). Dilihat cara seperti ini merujuk pada pemikiran Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang ilmu fiqih mengikuti empat madzhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Kemudian dalam bidang tasawuf Nahdlatul Ulama menggunakan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang menggabungkan antara tasawuf dengan syariat.

Permasalahan yang paling menarik diminati organisasi Nahdlatul Ulama adalah permasalahan tentang agama. Terutama apabila menyangkut dengan pengeluaran fatwa tentang mazhab,

Setiap organisasi pasti memiliki visi,misi ataupun tujuan yang harus benar-benar dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Tidak terkecuali dengan organisasi Nahdlatul ulama ini. organisasi Nahdlatul Ulama mempunyai beberapa visi,misi, ataupun tujuan yang dipegang sangat kuat, antara lain:

Visi dari Nahdlatul ulama adalah menjadikan sebuah wadah bagi para ulama dan pengikutnya dalam berdakwah ataupun bergerak dalam bidang, agama, sosial, pendidikan, sosial kemasyarakatan demi terciptanya Khoiru Ummah(umat terbaik).[1]

 

Kemudian misi dari organisasi Nahdlatul Ulama antara lain:

  • Mengupayakan  pelaksanaan ajaran agama islam dengan berpahamkan Ahlussunnah Wal'jamaah dan memilih salah satu Madzhab sebagai pedoman dalam hukum fikih
  • Dalam bidang pendidikan, mengupayakan terwujudnya pendidikan dan pengembangan kebudayaan sesuai ajaran agama islam. Kemudian membina umat muslim agar menjadi umat yang bertaqwa, berperilaku baik, berbudi pekerti yang luhur, berpengetahuan yang luas dan terampil dan berguna bagi agama dan bangsa.
  • Dalam bidang sosial, Nahdlatul Ulama mengupayakan umatnya sejahtera, mampu dalam lahir maupun batin.
  • Dalam bidang ekonomi, Nahdlatul Ulama mengupayakan terwujudnya pemerataan pembangunan ekonomi dan kesempatan dalam menumbuhkembangkan perekonomian umat islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun