Mohon tunggu...
BELA AYU
BELA AYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - kader HmI

kader HmI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intuisi dan Masalah Akhlak dalam Bingkai Pancasila

3 Maret 2021   04:04 Diperbarui: 3 Maret 2021   04:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemateri : Dr. Taufiqurrahman

Dalam materi ketiga yang berjudul Intuisi dan masalah akhlak dalam bingkai pancasila pada kegiatan Intermediete Training (LK II) HmI Korkom Sunan Ampel cabang Surabaya yang mendatangkan pemateri Taufiqurrahman S.H M.HUM dijelaskan bahwa Pancasila diibaratkan sebagai rumah yang didalamnya terdapat komponen  - komponen seperti intuisi dan akhlak.

Intuisi sendiri merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran yang rasional dan intelektual. Gagasan atau ide yang muncul dan digubakan sebagai pengambilan keputusan tanpa didahului dengan analisis yang disengaja. Dalam hal ini dapat dipahami intuisi menjadi langkah praktis dalam pengambilan keputusan tanpa membutuhkan waktu pertimbangan yang lama. Penggunaan intuisi ini lebih didasari pada kata hati dan sistem bawah sadar berfikir manusia. Intuisi akan menjadi tajam dan menjadi solusi dalam pengambilan keputusan cepat apabila diasah.

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Dalam hal ini akhlak akan memiliki berbagai macam devinisi dari setiap manusia. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Tokoh islam Abu Hamid Al Ghazali juga berpendapat bahwa akhlak merupakan sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa intuisi dan akhlak ini sangat berkaitan. Akhlak diperlukan dalam relativitas akhlak. Lingkup akhlak adalah akhlak terhadap allah, Rasulullah, diri sendiri, lingkungan, serta kepada sesama manusia.

Pancasila sebagai ideologi terbuka hal ini dikarenakan bias dikombinasikan dengan prinsip hidup dan tafsir – tafsir lainnya. Nilai – nilai yang harus benar benar dipahami supaya mampu berjalan selaras dengan akhlak kita. Untuk mengimplementasikan relativitas akhlak yang baik, perlu adanya intuisi dalam diri kita untuk menghadapi setiap permasalahan yang ada.

Sumber :

Thoihier, Mahmud. 2004. “Kajian Islam Tentang Akhlak Dan Karakteristiknya”. Kajian Islam Tentang Akhlak Dan Karakteristiknya, XXIII (1), 1-14.

Aspat Alamsyah, Yosep.”Akhlak Mulia dalam Kepemimpinan Pendidikan: Memposisikan akhlak Mulia sebagai Landasan Kepemimpinan dalam Pendidikan, 119-138

Kiljamilawati. “Implementasi Nilai-Nilai Keadilan Dalam Masyarakat”. Ecosystem, 16(1), 1-11.

Supriyono. “Membangun Karakter Mahasiswa Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Resolusi Konflik”. Membangun Karakter Mahasiswa Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Resolusi Konflik, 1(3), 325-342.

Abdurahma Rizki, Amrin. “Akhlak Baik Dana Akhlak Buruk”. Akhlak Baik Dana Akhlak Buruk, 1(1), 1-10.

#lk2korkomsa2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun