Mohon tunggu...
Beina Prafantya
Beina Prafantya Mohon Tunggu... Guru - Editor, Penggiat Pendidikan, Istri, Ibu Satu Anak

Saya mencintai dunia pendidikan dan pengembangannya, tertarik dengan dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Another Obituary

2 November 2022   09:32 Diperbarui: 2 November 2022   09:35 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flash back, almost 16 years has passed;
Pernahkah teman-teman merasa bahwa seseorang sangat berjasa dalam hidup kita setelah tidak bersama?

Beliau salah satunya.

Saat bersama, tidak jarang kami bertentangan cara pandang hingga akhirnya saya memutuskan untuk pergi saja. Semacam keangkuhan, barangkali? Namun, mungkin ini yang menjadi takdir Allah yang saya pilih sehingga saya dan beliau pun akhirnya berpisah ruang. Ketika berpamitan, beliau masih bertanya, akan ke mana saya setelah itu. Berceritalah beliau tentang masa lampau ketika pertama kali sekolah itu didirikan.

Berkaca-kaca, beliau berkata, "Beina, kamu tidak kasihan dengan anak-anak?"

Saya hanya tersenyum dan dengan tega menjawab, "Bu, mereka akan segera menemukan ibu barunya."

Cool, calm, but unconfident.
Rasa ingin melompat dalam diri saya jauh lebih berkuasa. Alasannya klasik: mencari idealisme. Kembali ke titik nol walau tidak sepenuhnya nol, mungkin nol koma sekian karena saya tetap terhubung dengan teman-teman di sana. Terkadang kami masih bertemu untuk sekadar berceloteh tidak penting untuk mencari kesamaan nasib.

Sudah 10 tahun ini saya kembali ke sekolah. Namun, ternyata masih juga terhubung dengan beliau. Ini sekolah lain, tapi di sekolah ini saya justru merasakan betapa banyak yang sudah beliau berikan. Sepenuhnya saya menyadari bahwa banyak keterampilan saya yang terbentuk berkat tempaan beliau. Memang, rasanya tidak enak saat ditempa: sakit dan tak nyaman. Namun, bentuk saya yang sebetulnya tidak hebat-hebat amat saat ini sangat membantu saya berkembang. Sekarang saya masih berazam untuk terus berikhtiar memberikan kebermanfaatan sebagai bentuk pengabdian saya bagi dunia pendidikan.

Dulu, ketika saya merengut dalam kesulitan atau mengeluh dalam kelelahan, beliau kerap berkata, "That's why I pay you more." Pernyataan itu tidak berterima bagi saya yang sedang nyeri saat itu. Namun, sekarang saya mengerti bahwa ini bukan tentang berapa besar saya dibayar. Ini jauh lebih besar daripada sekadar materi. Bahkan, ini jauh lebih mendalam dari makna dedikasi atau pengorbanan. Entahlah, mungkin di dalamnya berbaur istilah fight, tough, strive, struggle, spirit, jungkir balik, salto, beak dengkak, dan berbagai istilah lain yang maknanya jauh lebih dahsyat daripada itu. Saya diajari untuk memaknai bahwa perjuangan itu sakral. Bukan sekadar lelah dengan apa yang kita perjuangkan. Bahkan, hasil perjuangan itu pun mungkin takkan dirasakan secara instan.

Kini, tuntas sudah tugas dan perjuangan beliau.
Tapi, bagi saya, beliau akan tetap terkenang-kenang dalam hati. Ada banyak sekali amal saleh serupa sejarah yang beliau torehkan dalam hidup saya yang semoga bernilai jariah. Begitu pula dengan apa yang saya lakukan kemarin, hari ini, dan kelak adalah ilmu-ilmu beliau yang menyadarkan saya tentang definisi memberi warna, memberi makna.

Saya iri. Betapa ingin saya mendapat banyak doa dan pertolongan untuk melanjutkan perjuangannya. Seperti yang saya saksikan hari ini, ratusan yang tampak, jumlah sesungguhnya saya yakin lebih dari itu. Mereka dan saya berdiri untuk memberikan penghormatan terakhir bagi beliau yang membaktikan dirinya untuk kebaikan.

Innalillahi wainnailaihi rajiun,
Allahummagfirlahaa warhamhaa waafihii wafuanha.

Selamat jalan, Ibu. Semoga Allah memberikanmu tempat terbaik di surga-Nya.

Tunas Unggul, 31 Oktober 2022
13.42

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun