Domain kedua yaitu Public Connectivity merupakan suatu komunikasi publik tanpa perantaraan atau hambatan seperti adanya penyuntingan melalui editorial terlebih dahulu.
Public Connectivity memiliki dua jenis yaitu Open apabila suatu situ mengijinkan adanya pembagian konten, komentar tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu dan Closed apabila perlu melalui proses penyaringan terlebih dahulu melalui editorial. Jurnalisme Online memiliki beberapa jenis diantaranya :
- Mainstream News Sites -- Situs yang menawarkan pilihan editorial content yang cukup banyak dan luas. Biasanya cukup tertutup (closed). Contoh : Kompas.com, Radarjogja.com, dan E-Newspaper lainnya
- Index & Category Sites -- Situs yang tidak menyediakan begitu banyak editorial content dan biasanya dikaitkan dengan search engines, perusahaan riset pemasaran, atau agensi. Namun dijenis ini, tersedia ruang untuk sekedar bertukar pikiran, berita, tips, atau links.
- Meta & Comment Sites -- Situs yang berisikan media-media atau isu-isu media secara umum yang sering diproduksi oleh berbagai jurnalis untuk mendiskusikan konten lainnya yang ditemukan di dalam internet.
- Share & Discussion Sites -- Situs-situs yang menyediakan sebuah ruang bagi publik untuk berdiskusi satu sama lain untuk membahas konten-konten yang bisa ditemukan di dalam internet. Tidak hanya itu, situs seperti ini juga bisa digunakan untuk bertukar cerita, ide, ataupun suatu tema spesifik.
Contoh Jurnalisme Online
Salah satu contoh Jurnalisme Online adalah salah satu website di Indonesia yang cukup terkenal yaitu Detik.com. Website ini menyediakan banyak fitur editorial content salah satunya adalah berita.
Biarpun merupakan jenis dari mainstream news sites, detik.com juga memungkinkan publik untuk berdikusi dan memberikan komentar di setiap artikel atau editorial content yang sudah disediakan oleh detik.com sehingga public bisa bertukar pikiran dan memberikan opininya masing-masing.Â
Jurnalisme kedua yang akan kita bahas adalah Jurnalisme Multimedia. Menurut Deuze dalam Widodo (2020, h. 24) Jurnalisme Multimedia merupakan kesinambungan antara dua hal yaitu sebagai presentasi paket berita di suatu situs atau website yang menggunakan dua atau lebih format media baik itu tulisan, lisan, video, atau gambar atau bisa tanpa situs atau website yang penting terintegrasi satu sama lain seperti email, SMS, radio, televisi, dan lain-lain.
Dalam Jurnalisme Multimedia, konvergensi merupakan kunci utama. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya konvergensi sendiri merupakan peleburan antara dua jenis media atau lebih menjadi satu. Ada beberapa contoh dari Jurnalisme Media :
- Jurnalis Cetak yang melakukan sebuah penyampaian berita di depan kamera untuk media TV.
- Galeri (slideshow) dibuat oleh jurnalisme foto yang tidak bisa memuat foto-foto mereka di media cetak, dimuat di website.
- Berita pendek (brief) atau summary yang dibuat oleh reporter media cetak atau berita untuk konten melalui e-mail atau SMS news alert.
- Proyek gabungan antara berbagai jenis media yang bergabung dan menyajikan berita dengan berbagai format.
- Redaksi (newsroom) multimedia dimana satu kelompok jurnalis baik dari cetak, siaran, ataupun online bergabung untuk mengumpulkan, menyajikan, dan merencanakan paket berita yang nantinya didistribusikan ke seluruh media.
Tidak hanya itu, Jurnalisme Multimedia ini juga memunculkan jurnalisme baru yaitu citizen journalism yang cukup mengkhawatirkan bagi persebaran informasi di media online. Kemunculan internet yang memicu lahirnya konvergensi membuat setiap orang bisa melakukan persebaran berita ataupun informasi biarpun orang tersebut tidak dilatarbelakangi keilmuan linier dan tidak bekerja dalam institusi atau lembaga pemberitaan (Zaenudin, 2012, h. 105).
Hal ini semakin didukung dengan adanya kebebasan pers dan demokrasi modern yang disalahgunakan dimana "semua orang bebas beropini sesuai dengan kehendak mereka. Dengan adanya alasan-alasan tersebut, setiap orang bisa bahkan berlomba-lomba menjadi seorang journalist atau pewarta.