Mohon tunggu...
Beatrix Dasilva
Beatrix Dasilva Mohon Tunggu... Guru - Beatrix

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarian Caci

26 Oktober 2020   14:01 Diperbarui: 26 Oktober 2020   14:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

tarian caci merupakan salah satu tarian kesenian Manggarai yang masih banyak dijumpai di masayarakat Manggarai.Tarian caci merupakan tarian perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di flores,NTT indonesia.Penari yang bersenjatakan cambuk ( pecut ) bertindak sebagai penyerang dan seseorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai ( tameng ) . Tarian ini dimainkan saat syukuran musim panen ( hang woja ) dan ritual tahun baru ( penti ). Upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya ,disertakan untuk menyambut tamu penting 

Seorang laki-laki yang berperan sebagai pemukul disebut ( paki ) berusaha memecut lawan dengan pecut yang dibuat dari kulit kerbau atau sapi yang dikeringkan . Pegangan pecut dibuat dari lilitan kulit kerbau diujung pecut dipasang kulit kerbau tipis yang sudah kering dank eras yang disebut lempa atau lidi enauyang masih hijau disebut ( pori).Laki-laki yang berperan sebagai penangkis disebut ( ta,ang ) menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut ( nggiling ) dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut ( agang atau tereng ).Perisai yang berbentuk bundar,berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis 

fungsi tarian caci simbolis melambangkan kejantanan,keramaian,kemegahan,dan sportifitas bagi kelangsungan hidup  masyarakat Manggarai sebagai ikon pariwisata. Perisai ditangan kanan adalah lambang rahim dan ibu pertiwi.Tongkat anyaman ditangan kiri berfungsi sebagai pelindung adalah lambang langit.Tarian caci diiringi oleh alat musik tradisional seperti gendang dan gong,serta nyanyian nenggo atau dare dari para pendukung 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun