Mohon tunggu...
Be. Setiawan
Be. Setiawan Mohon Tunggu... -

Membaca, mengamati, mempelajari serta membahas bareng-bareng alam semesta dan prilaku manusia. Mendambakan bangsa Indonesia yang kaya, cerdas dan berilmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Di Manakah Tuhan kalau Alam Bekerja atas Kehendaknya Sendiri bag 2

22 Juli 2013   15:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

oleh Be. Setiawan. Untuk membaca tulisan ini silahkan baca bagian satunya di lapak saya. Dengan menyimpulkan bahwa alam bekerja atas kehendaknya sendiri maka logika berpikir kita dalam menyikapi kejadian alam menjadi lebih gampang. Misalnya ketika terjadi gempa bumi dan Tsunami seperti di Aceh, kita sikapi hal itu sebagai kehendak alam. Gempa terjadi karena Aceh merupakan bagian pertemuan dua lempeng yang saling menekan dan karena runtuhan lempengnya terjadi di kedalaman laut maka terjadilah gelombang Tsunami. Tak perlu lagi dibilang kejadian itu adalah cobaan atau hukuman dari Tuhan. Kejadian seperti itu menantang manusia untuk beradaptasi dengan kehendak alam di Aceh dengan membangun rumah anti gempa dan membangun sistem mitigasi bencana.

Pendapat bahwa alam bekerja atas kehendaknya sendiri bukanlah hal baru meskipun baru saya sadari ketika saya belajar di sekolah kompasiana. Dengan berpendapat seperti itu maka mempelajari kehendak alam adalah satu keharusan. Buku referensi saya untuk menjadi tuntunan hidup menjadi seluruh buku di perpustakaan dunia yang membahas tentang pengetahuan alam termasuk di dalamnya ilmu jiwa, ilmu sosial, ilmu hukum, ilmu agama, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu biologi, seni dan demikian banyak ilmu yang telah dikembangkan manusia.

Berbagai model perkembangan alam telah dibuat oleh para ahlinya salah satu yang telah sukses dibuat adalah model prediksi cuaca yang dioperasikan oleh BMKG sehingga manusia mampu memprediksi dengan tepat cuaca sampai beberapa hari ke depan bahkan telah dibangun model iklim yang mampu memprediksi iklim sampai puluhan tahun ke depan. Model model itu dibuat agar manusia mampu beradaptasi dan mempersiapkan perubahan iklim secara dini. Model DNA telah mampu menguak tabir tentang evolusi manusia. Model ini sangat mendukung berkembangnya ilmu kesehatan yang dapat memperpanjang umur harapan hidup manusia. Satu hal yang perlu dicatat model model itu dibuat tanpa memperhitungkan adanya intervensi Tuhan dalam mempengaruhi kehendak alam.

Saya sadar ketika rambut sudah memutih, tekanan darah mulai naik, gula darah mulai lebih tinggi dari normal adalah indikator terjadinya penuaan tubuh karena itu saya harus memeriksanya lebih sering agar saya bisa menikmati hidup lebih lama. Saya sadar suatu waktu saya akan mati dan hakikat hidup saya adalah seperti dijelaskan dalam tulisan saya berikut http://filsafat.kompasiana.com/2011/07/06/teori-evolusi-378317.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun