Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ruang Aman dan Ruang Bebas Covid-19

14 Juni 2021   12:15 Diperbarui: 14 Juni 2021   12:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika kita bertanya apa dampak dari Covid-19 terhadap dunia? Jawabannya adalah ekonomi. Tidak ada negara yang tidak mengalami kontraksi. Ekonomi tumbuh negatif, dan ekonomi seakan berhenti atau dihentikan. Terutama di sektor publik dan transportasi yang melibatkan aktifitas banyak orang yang berkumpul dan berpindah tempat.  Sekolah-sekolah, tempat ibadah, dan tempat-tempat hiburan ditutup. Orang-orang bekerja dari rumah, aktifitas perjalanan dibatasi, sehingga tidak semua orang bisa berpindah tempat dengan bebas, melaksanakan aktifitas ekonomi, dan kegiatan publik lainnya.

Penyebaran virus Covid-19 menjadi hal utama, disamping efek infeksi, dan kematian yang membuat takutnya banyak orang untuk bertemu antara satu dengan yang lainnya. Pemerintah menutup sekolah, tempat-tempat ibadah, hiburan, dan membatasi jumlah pekerja, dan jam kerja bagi setiap aktifitas kerja, dan perkantoran. Transportasi dibatasi dengan syarat ketat dengan protocol kesehatan, dan mewajibkan test hasil pengujian Covid-19. Semuanya itu tentu saja menghambat ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi kontraksi, dan berjalan dengan lambat.

Banyak perusahaan, dan bidang usaha kolaps, dan tutup. Pusat perdagangan dan bisnis tidak mampu menjalankan aktifitas ekonominya, dan kehilangan pelanggan, dan klein. Produksi turun, penjualan macet, biaya produksi melebihi keuntungan perusahaan. Pemerintah kehilangan pendapatan dari pajak, dan terpaksa mengupayakan berbagai kebijaksanaan baru yang mungkin saja tidak populer. Satu sisi menghapus pajak terhadap produksi industri teknologi tinggi barang mewah, dan berencana untuk menerapkan pajak pada produk konsumsi dan pelayanan publik seperti kesehatan, dan pendidikan.  Selama ini disubsidi, dan sekarang direncanakan untuk dibebani. Pada opsi terakhir ini pasti menambah beban ekonomi pada masyarakat.

Rencana kebijakan terakhir dengan mencari sumber pajak baru di sektor konsumsi (sembako, dan pelayanan masyarakat) tidak popular, dan akan berdampak kepada politik, dan kestabilan pemerintah. Pemerintah akan kehilangan dukungan, dan kemungkinan memicu terjadi kerusuhan massal, Jika ekskalasinya menjadi meningkat  chaos bukanlah suatu hal yang mungkin terjadi. Kepuasan masyarakat akan berkurang kepada pemerintah, dan pada umumnya akan menyalahkan pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan. Padahal masalah sebenarnya adalah ekonomi yang dihambat oleh penyebaran virus Covid-19.

Penularan virus Corona di Indonesia rata-rata 5000 orang per hari,  dan yang paling tinggi di Februari 2021 di atas 10.000 orang dalam satu hari. Pada umumnya terjadi di Jakarta, yang mana aktifitas ekonominya paling banyak. Kantor-kantor, dan pusat-pusat perdagangan terpusat di kota tersebut,  sehingga tidak heran tingkat penularannya sangat besar dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.

Sekolah-sekolah, dan rumah=rumah ibadah bisa ditutup untuk sementara waktu, namun kantor-kantor, tempat pusat-pusat perdagangan tidak mungkin ditutup selama-lamanya. Aktifitas perdagangan masih tetetap berjalan walaupun dalam skala terbatas. Bagaimanapun orang-orang butuh makan, dan kebutuhan hidup lain yang tidak mungkin dihentikan. Tanpa pemasukan uang, atau penghasilan setiap orang tidak akan bisa menjalankan kehidupan. Sehingga keputusan untuk tetap beraktifitas dan berkunjung ke ruang publik, kantor, dan perdagangan tetap harus dilakukan.

Setiap aktifitas ekonomi, perkantoran, dan pelayanan publik pada umumnya di lakukan di dalam ruangan. Ruang-ruang yang berada di dalam sebuah bangunan. Pada tempat-tempat tersebut setiap orang melakukan aktifitas. Bekerja, bertransaksi, dan memperoleh layanan publik dari pemerintah, dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab terhadap masyarakat. Setiap orang memanfaatkan fasilitas udara yang sama yang terdapat di dalam ruangan, dan tidak bisa mengisolasi diri dari udara-udara yang keluar dari sistem pernafasan orang lain. Sehingga sisa-sisa pernafasan orang lain bisa saja masuk ke dalam sistem pernafasan seseorang yang berada pada ruang yang sama dengan di mana dia berada. Jika seseorang telah terinfeksi virus korona, dan mengidap penyakit Covid-19, maka orang tersebut menurut penelitian menyebar virus korona 500 ribu sampai 10 juta virus per meter kubik dihembuskannya per jam udara yang. Jumlah sebesar tersebut dapat segera memenuhi sebuah ruang dalam hitungan menit dan jam. Sehingga mengancam keselamatan orang lain.

Virus korona menyebar di udara melalui dua cara yaitu dengan difusi, dan perubahan momentum aliran sebagai akibat hembusan pernafasan, atau dorongan dari udara di sekitar atau tempat lain ke dalam ruangan, atau melalui peralatan mekanik seperti kipas angin atau blower di dalam ruangan. Ketika virus menyebar dengan mekanisme difusi, virus akan menyebar dari konsentrasi tinggi yang berada di sekitar penderita, dan tersebar merata ke seluruh ruangan sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi di dalam ruangan tersebut. Fenomena ini hampir sama dengan penyebaran asap rokok atau asap pembakaran hidrokarbon di dalam ruangan. Sehingga bisa dipastikan setiap orang berada mempunyai potensi terinfeksi virus korona jika ada orang yang sakit Covid-19 di dalam ruangan yang sama.

Menurut hasil riset keseheatan di laporkan bahwa setiap orang sebenarnya mempunyai kemampuan melawan infeksi virus, termasuk virus korona. Setiap orang mempunyai daya tahan tubuh melawan serangan dari mikroorganisme lain di dalam badan seseorang, termasuk virus korona. Masalah yang timbul adalah jika konsentrasi virus yang berada di dalam satu ruangan sangat banyak, dan melebihi kemampuan seseorang melawan serangan infeksi virus, sementara daya tahan tubuh sangat terbatas, dan tergantung kepada kondisi badan seseorang pada saat terinfeksi virus. Jika daya tahan (imunitas) seseorang rendah maka jadilah dia terinfeksi, jika daya tahan tubuh tinggi atau kuat, maka dia dapat bertahan terhadap infeksi virus korona tersebut. Disisi lain usaha yang dapat dilakukan adalah mengupayakan konsentrasi virus di dalam ruangan sekecil mungkin. Usaha ini dapat dilakukan dengan dengan udara sehat bebas virus..

Udara sehat, bukan berarti udara bersih sebagai hasil dari purifier, udara yang dihasilkan dari sistem pengkondisian udara yang menggunakan penayring atau filter untuk mencegah partikel-partikel terdapat di udara dalam sistem pengkondisian udara. Udara sehat adalah udara terbebas dari kontaminasi partikel-partikel beracun dan berbahaya termasuk virus yang merusak seperti virus korona, selain memiliki cukup oksigen. Pemakaian pengkondisi udara (AC) di dalam ruang tidak menjamin menghasilkan udara sehat. Pada umumnya ruangan yang mempunyai sistem pengkondisian udara miskin ventilasi. Udara yang disirkulasikan di dalam ruangan tersebut adalah udara yang sama di dalam ruang yang mengalami resirkulasi, tersirkulasi kembali. Kalaupun ada make up air dari sistem AC, namun jumlah sangat kecil, dan Kebanyakan untuk sistem AC split tidak memakai make up air sama sekali. Sehingga udara segar disuplai dari lubang-lubang yang terdapat pada jendela, dan pintu.

Sistem pengkondisian udara yang memakai purifier, pada umumnya mempunyai prinsip yang sama dengan sistem pengkondisian udara yang lain. Perbedaannya adalah partikel-partikel debu di udara termasuk mikroorganisme disaring oleh saringan. Virus-virus yang terdapat di dalam udara sebagian akan terisap dan mengendap pada saringan, sementara sebagian lain akan tetap bersirkulasi kembali di udara di dalam ruangan. Efek lain yang mungkin timbul adalah virus-virus yang tersimpan pada filter, kemungkinan akan terlepas kembali ke dalam ruangan. Sehingga orang-orang yang jauh hari sesudah orang yang terinfeksi virus berada di dalam ruangan tersebut pergi, orang yang datang kemudian akan terinfeksi virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun