Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Guna Masker?

6 Maret 2020   10:17 Diperbarui: 6 Maret 2020   10:17 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah masker memadai menghambat virus korona yang mana ukuran virus biasanya berukuran 20 s/d 250 nanometer? Jawabannya tidak. Hal tersebut disebabkan jarak celah antara benang anyaman bahan kain masker jauh lebih besar dari ukuran virus. Karena jarak antara benang anyaman kain masker berada dalam ukuran mikro meter (mikron). Kesimpulan bisa diperoleh jika kita lihat dari perbandingan ukuran virus korona dengan celah antara masker jauh lebih besar dari pada ukuran dari virus. Sehingga kita bisa simpulkan virus dengan bebas masuk antara celah anyaman serat kain, dan tidak efektif menahan virus korona masuk ke dalam saluran pernafasan.

Sebenarnya proses  aliran udara di antara celah anyaman masker tidak sederhana. Logikanya disain masker yang dirancang saat ini mampu menghambat virus masuk ke dalam saluran pernafasan. Proses hambatan aliran udara yang membentuk penyempitan penampang aliran udara sampai setengah dari ukuran benang  anyaman masker.

Turbulensi udara yang terbentuk pada celah dan sesudah lapisan masker harus nya mampu menghambat virus masuk ke dalam saluran pernafasan. Namun pertanyaan adalah apakah pengecilan penampang penyempitan celah anyaman  bahan masker dan turbulensi aliran  udara yang terjadi di antara celah dan sesudah lapisan kain masker  efektif menghambat virus? Jawabannya juga pasti tidak.

Ukuran virus tetap masih kecil dibandingkan dengan penyempitan aliran udara pada celah anyaman benang kain masker. Turbulensi yang terjadi  tidak cukup panjang menghambat aliran udara masuk ke dalam saluran pernafasan.

Jadi sebenarnya apa fungsi masker? . Masker berfungsi untuk mencegah droplet cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang. Ukuran dari droplet cairan biasanya berukuran 20 s/d 100 mikron dan bahkan bisa lebih besar dari pada itu. Celah benang  kain anyaman masker cukup kecil  dibandingkan dengan droplet cairan sehingga sangat efektif mencegah droplet cairan yang keluar mulut atau hidung seseorang ke udara terbuka.

Kita tahu jika seseorang batuk atau bersin akan mengeluarkan droplet cairan dari  mulut atau hidungnya. Di dalam droplet cairan yang keluar dari mulut seseorang bisa dipastikan penuh virus korona, jika yang batuk atau bersin adalah orang yang sudah terinveksi virus korona . Virus korona yang berada di dalam droplet cairan akan segera menyebar ke udara sejalan dengan penguapan cairan ke udara. Virus korona akan secara fisik berubah menjadi aerosol.  Menjadi partikel-partikel halus yang bergerak di udara di dalam ruangan.

Aerosol akan mengikuti pergerakan aliran udara. Pergerakan aerosol tersebut tidak pernah berhenti. dan tidak pernah sampai ke permukaan lantai atau dinding. Ketika partikel tersebut menyentuh permukaan, udara yang bergerak akibat pergerakan orang  di dalam ruangan, akan menyebabkan pergerakan aerosol kembali ke udara. Pergerakan sekecil apapun akan mampu membuat partikel tersebut kembali mengembara  tanpa henti. Sehingga dengan demikian penyebaran virus tersebut sangat kuat dan sangat hebat.

Jika penderita terinfeksi virus korona memakai masker, batuk atau bersin, cairan yang keluar dari mulut seesorang yang memakai masker  akan terhambat oleh kain masker. Cairan akan  terserap dan menguap ke udara, sementara virus korona akan menempel di serat kain masker. Hal tersebut bisa dipastikan karena bentuk fisik korona virus berbentuk bola dengan permukaan berbentuk rambut yang banyak dengan ujungnya lebih besar dari batang rambut tersebut. Virus korona akan mudah tersangkut pada serat benang kain masker. Sehingga penyebaran virus ke udara dapat dicegah, dan dikendalikan. .

Jika dipandang bahwa masker berfungsi sebagai pencegah cairan droplet menyembur ke udara, maka pemakaian masker dapat dipastikan sangat efektif. Dengan demikian, masker berperan banyak untuk mencegah virus korona menyebar ke udara.

Kapan masker tidak efektif menghambat virus korona? Hal tersebut bisa terjadi jika berada di dalam ruang tertutup  dan konsentrasi virus korona di udara sangat  tinggi. Sebagus apapun masker tidak akan berguna. Virus korona dengan mudah masuk ke dalam celah benang kain masker. Virus korona dalam bentuk pertikel halus atau aerosol tanpa cairan akan masuk ke dalam celah-celah benang anyaman kain masker. Sehingga virus korona dengan mudah menembus lapiran masker. Dengan keadaan demikian orang akan mudah terinfeksi virus korona. Tidak heran para perawat atau dokter rumah sakit di China, tempat perawatan pasien terinfeksi virus korona menjadi korban pertama terinfeksi virus korona setelah pasien yang mereka rawat.

Bagaimana mencegah penularan virus korona terhadap manusia? Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengurangi  konsentrasi virus korona di udara di dalam ruangan tertutup. Sehingga ruangan tersebut bersih dan konsentrasi virus korona menjadi sedikit dan hampir tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun