Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Buta Melihat, yang Melihat Buta!

24 Oktober 2021   09:28 Diperbarui: 24 Oktober 2021   09:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan Minggu  24  Oktober 2021

Mrk 10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. 

Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 

51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Renungan

Punya mata tak melihat. Punya telinga tak mendengar. Punya mulut tak berbicara. Tidak lain adalah patung.  Benda ini dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan orang yang tertutup dan menutup diri dari komunikasi dengan dunia di luar dirinya. Orang yang demikian ini hakekatnya mandheg, pasif, ajeg, tidak berubah, tidak bereaksi, tidak bergerak, tidak tumbuh, tidak tambah, tidak mekar, tiada perspektif, tiada wawasan, tiada greget gairah, tiada semangat spirit, tiada roh, layu, loyo jadi layon dan lelayu mati.

Bacaan Injil hari ini menarasikan Yesus menyembuhkan seorang pengemis buta, Bartimeus. Meski punya mata tak melihat, namun Bartimeus masih punya telinga dan mulut untuk mendengar dan berseru berteriak. Bartimeus tidak mati.

Menarik mencermati alur narasi yang menunjukkan dinamika perjalanan kehidupan rohani anak Timeus yang buta ini. Bartimeus, pengemis, buta, duduk dipinggir jalan. Penggambaran hidup Bartimeus yang sungguh malang dan menderita. Kebutaannya mengakibatkan kesulitan dalam  mencukupi kebutuhan pokok hidupnya. Kehidupnya sungguh tergantung dan menggantungkan kebaikan dan belas kasih liyan.

Beruntung Bartimeus tidak tuli. Pendengarannya masih berfungsi dengan baik. Dalam hidupnya, dapat diduga pastilah  Bartimeus pernah mendengar nama Yesus disebut-sebut. Yesus Nasaret didengarnya sebagai sosok yang banyak membuat mujizat. Pribadi hebat yang melakukan karya yang sesungguhnya hanya dapat dilakukan oleh Allah sendiri.  

Saat mendengar Yesus Nasaret beserta rombongan-Nya lewat, kesempatan tidak disia-siakannya. Harapan akan terbebas dari kemalangan hidupnya muncul kembali. Maka saat mendengar Yesus dkk lewat di dekatnya, berserulah ia mensharingkan kemalangan hidup, memohon belas kasihan-Nya. Dua kali Yesus disapanya sebagai "Anak Daud".  Yesus keturunan  Daud ini dipandangnya berbelas kasih kepada orang-orang buta dan timpang.  Berbeda sikap dengan Daud, kakek moyangnya yang benci kepada orang-orang buta dan timpang.

Dikisahkan saat awal menjadi raja, Daud dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu.  Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait." (2 Sam 5: 6-8)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun