Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yudas dan Petrus Masa Kini!

30 Maret 2021   07:09 Diperbarui: 30 Maret 2021   07:12 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan, Selasa 30 Maret 2021   Yesus  memperingatkan Yudas dan Petrus (Yohanes13 :21 -- 33. 36-38)

Yoh  13 : 21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" 25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. 

Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." 28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. 31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. 

Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku." 37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" 38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Renungan

Adalah Romeo Yuliet berpacaran semenjak SMA. Bertahan sampai lulus perguruan tinggi. Berlanjut sampai mereka bekerja. Sekalipun tidak di kota yang sama namun masih relatif berdekatan lokasi. Terjangkaulah untuk mereka dapat jumpa di dunia nyata, di daratan. Namun cinta yang dibangun hampir sepuluh tahunan, sepuluh bulanan kemudian ambyar. "Witing tresna jalaran saka kulina" Tumbuhnya cinta karena biasa bersua.

Yuliet kecantol teman sekantor. Dibandingkan dengan Sang Romeo, alter romeo di kantornya, dalam segalanya nampak lebih menjanjikan, lebih menjamin masa depan cerah, aman dan pasti. Sementara jika terus berlanjut dengan Sang Romeo, yang ada madesu, masa depan suram. Kasus lain yang jauh lebih menyakitkan dari kisah broken heart-nya Romeo Yuliet adalah pengkhianatan seorang istri. 

Sang istri selingkuh.dengan saudaranya sendiri -- yang sudah beristri -  yang dalam segalanya lebih menjanjikan, menjamin maderah, masa depan cerah dibandingkan dengan kemampuan sang suami. Istrinya jadi pelakor, perebut laki-laki orang. Demi anak-anak, ia tetap berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Tetap mencintai istri dan menjaga nama baiknya. Namun  istri ngebet minta cerai. Jadilah broken home. Pengkhianatan yang terjadi dalam ikatan suami istri relatif jauh lebih menyakitkan hati daripada semasih berpacaran.

Pengalaman hidup itu kiranya membantu untuk merenungkan bacaan Injil hari ini. Perlu diketahui perikope yang mendahului bacaan hari ini adalah narasi Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya. Dalam narasi itu, Yesus Sang Rabi, Guru Ilahi, merendahkan diri, menghambakan diri, melayani, mencuci kaki murid-murid yang sungguh dicintai-Nya. Relasi Yesus dengan para murid-Nya bak relasi suami istri. "Aku tahu,siapa yang telah Kupilih.tetapi haruslah genap nas ini : orang yang makan roti-Ku telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia" (Yoh 13:18-19) 

Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku...Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Kata Yesus : "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." Sementara ketika Simon Petrus berkata : "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Yesus menjawab : "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."  Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? 

Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"  Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Yudas dan Simon dua orang murid-Nya, yang begitu Yesus cintai seperti kasih suami kepada istri ternyata mengkhianati dan menyangkal-Nya. Betapa Yesus tidak terharu. Disatu pihak, Yesus berhadapan dengan para pemuka agama Yahudi, imam-imam kepala, ahli Taurat, tua-tua Yahudi yang senantiasa antipati, siap membantai-Nya. Dilain pihak murid-murid yang begitu dicintai-Nya kok tega-teganya ada yang ikut menusuk-Nya dari belakang. Seakan Yesus berada pada posisi  "maju kowe tatu, mundur kowe hancur!" Sepanjang sejarah kristianitas, selalu akan ada penolakan, antipati, penyangkalan, pengkhianatan. Kekristenan akan selalu menghadapi generasi baru yang tetap berperilaku seperti pengganti imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, tua-tua, Yahudi, Yudas, Petrus masa kini di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun