Mojokerto, 9 Juli 2025 - Dusun Gero, Desa Jatidukuh , Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, menjadi lokasi pelaksanaan demo pijat baduta (bayi di bawah dua tahun) yang diikuti dengan antusias oleh 24 ibu yang memiliki balita berusia 0 - 24 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para ibu dalam melakukan pijat bayi yang benar sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.
Pijat baduta merupakan salah satu bentuk stimulasi yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan bayi, diantaranya memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, meningkatkan kualitas tidur, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, pijat bayi juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada keluarga yang beresiko stunting.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja di bidang kesehatan oleh BBK 6 Universitas Airlangga Kelompok Desa Jatidukuh sebagai bagian dari program pencegahan stunting di Kabupaten Mojokerto. Dalam kegiatan tersebut, para ibu  diberikan penyuluhan mengenai stunting, manfaat pijat bayi, serta teknik - teknik dasar pijat bayi yang aman dan efektif. Setelah penyuluhan, dilakukan demonstrasi oleh teman - teman mahasiswa dari program studi D4 Pengobat Tradisional Universitas Airlangga, diikuti dengan praktik langsung oleh para peserta.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan. Mereka tertarik mempraktikkan teknik pijat yang diajarkan dengan penuh perhatian. "Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Sekarang saya jadi tahu bagaimana cara memijat bayi yang benar agar anak tumbuh sehat dan kuat", ujar Bu Naning, salah seorang ibu yang hadir.
Kepala Dusun Gero, Bapak Sutarno menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap, kegiatan ini memberikan kontribusi positif dalam upaya pencegahan stunting di desanya. "Kami sangat mendukung kegiatan - kegiatan seperti ini. Stunting adalah masalah serius yang harus ditangani bersama" ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto sendiri melakukan berbagai upaya untuk menekankan angka stunting, salah satunya melalui program pencegahan stunting di tingkat desa. Selain itu, Pemkab juga melibatkan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk mendampingi pemerintah desa dan masyarakat dalam memberikan fasilitas pencegahan stunting.
Dengan adanya kegiatan seperti demo pijat baduta ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat, sehingga generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
