Mohon tunggu...
Bayu Wikranta
Bayu Wikranta Mohon Tunggu... Freelancer - Tidak suka nulis. Sukanya ngetik.

Tergantung arah angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Sutopo, Pengayuh Becak Pustaka dengan Puluhan Buku

12 November 2019   14:49 Diperbarui: 12 November 2019   15:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Becak Pustaka bisa ditemui di seberang Bank BPD DIY. (Foto: Bayu Wikranta)

Usia tua tak halangi Sutopo (72) mengayuh Becak Pustaka miliknya dari pagi sampai sore setiap hari. Ia biasa mangkal di Jl.Tentara Pelajar, tepatnya di seberang Bank BPD DIY. 

"Iya selamat sore, silahkan-silahkan kalau mau lihat dan mengambil foto, langsung saja, ini kalau misal mau main ke rumah ayo saya antar" ujarnya dengan antusias.

Sutopo memberi arah menuju rumahnya. (Foto : Bayu Wikranta)
Sutopo memberi arah menuju rumahnya. (Foto : Bayu Wikranta)
Sutopo memang sudah biasa didatangi oleh orang-orang yang butuh informasi dan foto dirinya (serta becaknya), jadi ia tidak kikuk dengan kamera dan cercaan pertanyaan. Faktanya, ia cukup terkenal di kalangan masyarakat tempat kerja dan tempat tinggal.

Kawasan rumahnya sedang ramai sore itu, orang-orang berkumpul di satu titik dan saling bercengkerama.

"Sedang ada yang berduka, masih muda padahal, namun ya sudah jalannya mau gimana," tutur Sutopo pelan.

"Syuting- syuting, biasa Mbah Sutopo," ucap salah seorang warga.

Seakan sudah lumrah dan hal yang normal untuk dilihat dari waktu ke waktu. Warga Di sekitar tempat ia tinggal sudah tidak asing dengan nama Pak Sutopo. Tinggal sebut namanya, atau "becak yang ada bukunya", mereka siap memberi arah dan menunjukkan spesifikasi lengkap, seperti, pukul berapa Pak Sutopo datang, pergi, ke arah mana Pak Sutopo mengantar penumpang.

Becak Pustaka, telah ada sejak tahun 2004, ia mengaku mendapatkan ide menyediakan buku di becaknya atas bisikan Tuhan.

"Itu dari bisikan Tuhan, saya hanya melanjutkan atas apa yang diberi oleh Nya," ujar Sutopo sembari tersenyum sumringah.

Kala baru mulai bukunya masih sedikit, hanya sekitar 10 buah, di sisi kiri dan kanan becak. Bukunya ada yang ia beli sendiri, namun kebanyakan sumbangan dari beberapa pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun