Covid-19 Merenggut Dua Kakekku

Covid-19 muncul pertama Desember 2019 dari Wuhan China. Sampai saat ini Bencana Covid-19 belum berakhir. Malah menimbulkan banyak korban meninggal dunia pada Juni 2021. Banyak korban meninggal dunia karena Covid-19 varian Delta. Usaha telah dilakukan dengan sosialisasi memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, vaksinasi, minum vitamin, dll tetapi Covid-19 masih merajarela.

Covid-19 merupakan alat reformasi dari Allah SWT kepada umat manusia. Manusia harus belajar kembali dan menuju jalan lurus. Menata kehidupan yang menjunjung nilai-nilai rahmah. Salah satunya dengan mengingat kematian. Covid-19 membuat ingat akan kematian.

Covid-19 membuat problem psikis yang tidak bisa disepelekan. Cemas membuat manusia semakin lemah dan imun menurun. Akhirnya menyebabkan kematian. Penulis kehilangan dua orang Kakek yang terkena Covid-19. Kedua kakek meninggal dan harus dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Pertama, kakek yang berdomisili di Bantul Yogyakarta. Kakek meninggal sore hari bada sholat ashar pada 30 Juni 2021. Meninggal karena Covid-19 varian Delta. Keluarga tidak boleh ada yang mendekat. Ketika selesai dimandikan jenazahnya oleh petugas Satgas Covid-19, kemudian disholatkan oleh keluarga yang terbatas dan dengan protokol kesehatan. Langsung dimakamkan malam itu juga.

Kedua, kakek yang berdomisili di Panjatan Kulon Progo Yogyakarta. Meninggal dunia di RSUD Wates dan dimakamkan secara protokol kesehatan. Keluarga tidak bisa melihat wajah terakhir. Kakek meninggal 19 April 2022 kemarin dan langsung dimakamkan siang harinya. Jenazah dari RSUD Wates langsung dibawa ke rumah duka dan tidak turun dari mobil jenazah. Disholatkan di halaman rumah dengan protokol kesehatan. Kemudian langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan juga.

Dokumen Pribadi: Proses Mensholatkan Jenazah Kakek Kulon Progo

Jenazah korban Covid-19 telah dilakukan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Jenazah ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak dapat tembus air) atau bisa juga ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar. Jenazah tidak boleh dibuka lagi oleh pihak keluarga.

Disetiap musibah pasti akan ada hikmah. Bencana Covid-19 ini akan membukakan mata umat manusia bahwa kematian itu nyata. Bahaya Covid-19 itu ada. Kematian karena Covid-19 itu ada. Semua sudah takdir dan kematian tiap orang sudah ada jalannya. Mari persiapkan sebaik-baiknya bekal menuju pulang kampung, kampung akhirat yang kekal abadi.