Bayangkan Jakarta seperti set film raksasa: lampu-lampu kota jadi pencahayaan alami, jalanan jadi panggung aksi, dan gedung-gedung jadi latar drama epik. Nah, mimpi itu bukan cuma fantasi, Jakarta sedang bersiap jadi "Kota Sinema" resmi dunia!
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata, mengungkap kalau ibu kota saat ini lagi proses melengkapi dokumen untuk masuk UNESCO Creative Cities Network (UCCN) sebagai City of Film. Seru kan? Apalagi status ini bakal jadi "sekuel" setelah Jakarta sukses menyandang gelar City of Literature di 2020.
Visi besarnya? Menjadikan Jakarta pusat produksi film dan industri kreatif kelas dunia. Pemprov DKI bahkan sudah menyiapkan platform "Filming in Jakarta" supaya sineas lokal maupun internasional gampang dapat izin syuting dan lokasi keren. Dari gedung heritage, sudut kota urban, sampai gang ikonik, semuanya siap jadi latar cerita.
Data pun mendukung: tahun 2024 aja tercatat 42.000 judul film masuk Lembaga Sensor Film, dengan 285 judul lolos tayang. Lebih menarik lagi, 80 persen dari 141 rumah produksi ada di Jakarta. Tiap produksi bisa menyerap 100--150 kru dan butuh waktu syuting sampai enam bulan. Itu artinya, hotel, kafe, dan pelaku bisnis lain juga ikut kebagian rezeki.
Jakarta jelas bukan sekadar kota metropolitan, tapi panggung besar yang siap disorot kamera dunia. Yuk, kita dukung bersama langkah Jakarta meraih status City of Film! Mulai dari menonton karya sineas lokal, menjaga kebersihan lokasi syuting, hingga mempromosikan film Indonesia, semua kontribusi kecil kita bisa jadi bagian penting dalam perjalanan Jakarta menuju kota sinema internasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI