Mohon tunggu...
Bayu Mustaqim Wicaksono
Bayu Mustaqim Wicaksono Mohon Tunggu... Teknisi - Bayu

Mempelajari kapal, mengerjakan pesawat, menyukai kereta api, menggunakan sepeda, dan memilih mobil sebagai alternatif terakhir alat transportasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masjid yang Menjadi Menara Ilmu

20 Mei 2018   22:53 Diperbarui: 24 Mei 2018   23:53 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Manarul Ilmu. (Tety Suharto)

Manarul Ilmi bermakna menara ilmu. Itulah cita-cita dan harapan yang disematkan pada masjid di kampus teknik biru di Surabaya ini. Bukan masjid yang tinggi menjulang tetapi suram dan sepi. Masjid Manarul Ilmi diimpikan dan berkembang menjadi tempat terbuka yang ramah bagi seluruh pencari ilmu.

Tak heran, masjid ini selalu dipenuhi dan tidak pernah sepi kegiatan. Tidak di jam salat pun selalu ada orang yang mengisi, baik di ruang utama maupun di serambi-serambi. Karena letaknya yang strategis, Masjid Manarul Ilmi seringkali menjadi lokasi favorit untuk berdiskusi, selain di kantor pusat administrasi dan perpustakaan pusat.

Mahasiswa yang kepanasan setelah berkuliah pun datang dan mendinginkan kepala dan hatinya di masjid. Tiupan angin di serambi masjid berdesir manja, merayu setiap orang untuk merebahkan kepala. Apalagi, kalau kita sudah bersandar di tiang-tiang serambi, siang hari pun bisa terbuai ke alam mimpi.

Serambi Masjid Manarul Ilmi. (Sulistyaning Tyas)
Serambi Masjid Manarul Ilmi. (Sulistyaning Tyas)
Jika area serambi sedang silau dan panas tersinari matahari, ruang utama masjid masih tetap sejuk. Langit-langit yang tinggi adalah salah satu kuncinya. Selain itu, jendela masjid tidaklah berkaca. Hanya pintu-pintu masjid yang dipasangi kaca, itu pun posisinya selalu terbuka. Alhasil, udara bisa berganti, datang, dan pergi semaunya.

Sepanans-panasnya Surabaya, di dalam masjid belum pernah sumuk rasanya. Padahal, dulu tidak ada kipas di ruang utama, kecuali untuk saf terdepan yang sisi kanan dan kirinya tidak seterbuka saf lainnya.

Ruang utama Masjid Manarul Ilmi. (Yuni)
Ruang utama Masjid Manarul Ilmi. (Yuni)
Sebagai masjid di kawasan kampus teknologi, Masjid Manarul Ilmi juga menerapkan teknologi di siklus aktivitasnya. Salah satunya adalah daur ulang air. Bahasa kerennya water harvesting. Air bekas yang seharusnya terbuang percuma, digunakan kembali untuk menyiram tanaman di sekeliling masjid. Penyiramannya pun sudah dilakukan secara otomatis pada jam-jam tertentu. Pantas saja pohonnya selalu hijau royo-royo.

Taman Masjid Manarul Ilmi. (Bayu M. Wicaksono)
Taman Masjid Manarul Ilmi. (Bayu M. Wicaksono)
Dari segi bangunan, Masjid Manarul Ilmi tampak sederhana. Hanya sebuah ruang utama lapang tanpa sekat apapun. Di bagian luar, ada tiga sisi serambi yang dibangun untuk melengkapi ruang utama. Herannya, perluasan masjid ini tak pernah cukup untuk menampung jamaah.

Paling terasa ketika salat Jumat. Jamaah membeludak kemana-mana. Jika hadir salat Jumat melebihi azan selesai dikumandangkan, sudah dapat dipastikan tidak kebagian tempat. Tapi, masih saja ada mahasiswa yang nekat untuk menunda mencari posisi salat. Malah asyik menikmati jajanan yang dijual oleh pedagang pasar Jumat.

Pasar Jumat ini juga merupakan daya tarik tersendiri. Menyebabkan banyak mahasiswa tidak memilih salat di luar kampus. Makanan-makanan khas Surabaya yang tidak tersedia di sekitar kampus, dijual sekali dalam seminggu di sana. Maka, lontong balap dan lontong kupang selalu jadi favorit dan laris manis tak tersisa.

Selain waktu salat Jumat, masjid juga dipenuhi ketika ada tabligh akbar. Menurut pengalaman, ada beberapa masjid di Surabaya yang selalu jadi langganan tabligh penceramah nasional. Ada di Perak, di Darmo, di Masjid Agung, dan di Masjid Manarul Ilmi. Maka, tak heran bila Ustadz Abdul Somad pun pernah mengisi ceramah di Manarul Ilmi. Jamaah penuuuh....

Mahasiswa sedang bersantai dan mengerajakan tugas di serambi masjid. (Munawar Kasan)
Mahasiswa sedang bersantai dan mengerajakan tugas di serambi masjid. (Munawar Kasan)
Tapi, tidak melulu kegiatan di masjid berisi kajian agama mutlak. Ada kajian astronomi dan teknologi dalam perspektif Alquran. Ada tutorial kalkulus dan fisika. Ada juga yang hadir memang dengan niat untuk memejamkan mata. Katanya sih daripada pulang ke kos di sela jeda kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun