Kata orang "Bahagia itu harus diciptakan, bukan dikejar." Benarkah demikian?? Kalau begitu, siapa yang menciptakan bahagia? Mantra apa yang dapat menciptakan bahagia? Sejatinya bahagia adalah nafsu dan ego yang ada pada setiap diri manusia. Konon katanya tanpa  "bahagia" maka seseorang belum menjadi manusia.Â
Katanya dan Faktanya
Baiklah kita definisikan si bahagia ini menurut katanya dan faktanya.
1. Katanya : Manusia bahagia jika punya uang banyak. Faktanya : Masih banyak orang yang mengambil bukan haknya walaupun ia tidak kekurangan.Â
2. Katanya : Manusia bahagia jika punya paras rupawan. Faktanya : Banyak orang rupawan memilih mengakhiri hidupnya jika tertimpa masalah.
3. Katanya : Manusia bahagia jika punya pasangan satu yang setia. Faktanya : Banyak pasangan berpisah atau punya pasangan lebih dari satu.
4. Katanya : Manusia bahagia jika punya kekuasaan. Faktanya : Banyak yang haus kuasa ketika sudah berada di tampuk kekuasaan.
Jadi jika diuraikan banyak katanya dan faktanya yang tidak relevan untuk menuju pada satu titik yang bernama "bahagia."
Bahagia tanpa Drama
Bahagia menurut saya suatu kondisi yang terjadi apa adanya tanpa rekayasa dan drama. Susah dan bungah adalah satu paket menuju kebahagiaan. Karena perasaan manusia itu seperti dua sisi mata uang. Â Sebentar susah sebentar bungah. Jadi buat saya definisi bahagia sangat sederhana.
1. Menjadi diri sendiri. Setiap manusia diberikan kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kita bisa jadi jalan penolong untuk orang lain. Kekurangan kita adalah keunikan yang harus kita terima dengan lapang dada. Karena setiap manusia adalah peraga untuk manusia lain. Menjadi diri sendiri bukan berati bersikap "EGP". Tetap berperilaku sesuai norma yang berlaku.
2. Tidak gampang menilai orang lain. Menurut pepatah "Gajah dipelupuk mata tak nampak, kuman di seberang lautan terlihat jelas". Hindari menilai orang lain dari sudut pandang diri kita. Karena jika kita gampang menilai orang biasanya kita sulit untuk menilai diri sendiri.
3. Teman satu frekuensi . Dunia maya membuat yang jauh menjadi dekat. Dengan bantuan teknologi jejaring pertemanan menjadi luas tak terhalang jarak dan waktu. Ada ungkapan mengatakan, seiring bertambahnya usia, maka lingkaran pertemanan akan mengerucut. Pada akhirnya kita akan berteman dekat hanya dengan satu sampai dua  orang yang satu frekuensi.Â