Mohon tunggu...
Bayu Ananta Surya
Bayu Ananta Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nak Bali

Mahasiswa Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yayasan Gayatri Widya Mandala adalah Panti Asuhan yang Menakjubkan

31 Mei 2022   19:22 Diperbarui: 31 Mei 2022   19:25 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 13 Mei 2022, tepatnya hari jumat. Kami Mahasiswa Undiksha pergi ke Tabanan Kota untuk melakukan Observasi mengenai panti asuhan. Kami memilih Yayasan Gayatri Widya Mandala. Yayasan Gayatri Widya Mandala berlokasi di Jalan Wibisana Nomor 11 Desa Delok Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali yang bisa diakses melalui Google Maps. Kami menempuh waktu kurang lebih 2 jam dari Buleleng menuju ke Tabanan Kota.

Kesan awal saya ketika sudah dekat dengan Yayasan Gayatri Widya Mandala, adalah terdapat Papan Penanda Yayasan Gayatri Widya Mandala, sehingga mudah mengenali lokasinya. Saat melihat dari luar, saya mengira bangunan yayasan lumayan kecil, namun bentuk dari bangunan Yayasan Widya Mandala cukup unik. Bangunan yang sudah berdiri sejak 15 Juni 2015 tersebut memiliki luas 15 are, dengan kontruksi memanjang dan bertingkat kebawah. Saat masuk kedalam dari pintu depan, sudah di sambut oleh anak yayasan yang mengarahkan kami menuju ruang atau kantor yayasan. Setelah masuk memang benar bangunannya termasuk luas dan terdapat suasana rapi, bersih, dan nyaman.

Ruang atau Kantor Yayasan Widya Mandala sangat nyaman. Terdapat tempat duduk yang empuk, di dinding terpajang struktur organisasi, list nama anak yang terdapat di yayasan, dan yang paling mencolok adalah di belakang kursi ketua yayasan. Di belakang kursi ketua yayasan terdapat Prasasti Peresmian Pendirian Yayasan Gayatri Widya Mandala, yang secara resmi langsung di resmikan oleh pak bupati disertai tanda tangan beliau. Kesannya sangat resmi, terstruktur dan mewah. Sebelum melakukan wawancara dengan ketua atau pendiri dari Yayasan Gayatri Widya Mandala, saya sempat meminjam toilet untuk buang air kecil. Toiletnya bersih dan wangi sehingga menimbulkan suasana nyaman.

Ketika saya kembali dari toilet Oma sudah berada di ruangan. Oma adalah sebutan kepada ketua sekaligus pendiri dari Yayasan Gayatri Widya Mandala. Oma adalah seorang perempuan yang bernama lengkap Eriana Herlisanti. Ia berasal dari Solo, Jawa Timur, seorang mantan PNS di SMPN 3 Tabanan, dan Oma dulunya beragama Islam. Beliau berpindah agama mengikuti agama suaminya. Karena berawal dengan beragama muslim, ia belajar dengan giat mengenai budaya hindu bali, contohnya adalah majejaitan. Di Yayasan Gayatri Widya Mandala, setiap anak akan diajarkan membuat banten dengan tingkatan yang berbeda.

Saat melakukan wawancara pada tanggal 13 Mei 2022, Yayasan Gayatri Widya Mandala memiliki anak asuh berjumlah 35 orang, dari balita sampai jenjang SMK. Sistem asuh yang diterapkan di Yayasan Gayatri Widya Mandala adalah sistem tanggung jawab, dimana anak yang lebih tua memiliki satu adik asuh maupun sebaliknya dimana setiap anak yang masih kecil diwajibkan memiliki satu kakak asuh. Pendidikan pada Yayasan Gayatri Widya Mandala sama seperti anak umumnya yaitu pendidikan formal pada sekolah umum yang didanai oleh yayasan dan bisa dibantu oleh orang tua maupun wali sang anak. Anak yang memiliki hobi akan diajarkan mengembangkan hobi tersebut, seperti hobi memasak maka ia yang akan menjadi juru masak, dan hobi lainnya yang dapat dijadikan pekerjaan.

Kegiatan sehari-hari di Yayasan Gayatri Widya Mandala adalah mulai bangun tidur pada pukul setengah lima, dan langsung merapikan tempat tidur. Dilanjutkan dengan olahraga bersama dan melaksanakan piket atau pembersihan di tempat yang sudah di bagikan. Lalu ketika jam menunjukkan angka setengah enam masing-masing anak akan mandi lalu melakukan persembahyangan bersama. Lalu dilanjutkan dengan melakukan yoga sampai pukul setengah tujuh, kemudian akan makan bersama. Setelah itu anak-anak akan berangkat kesekolah, mereka juga dibekali oleh nasi karena untuk menekan sifat buruk Rajas, yayasan tidak memberikan uang dan digantikan dengan pemenuhan kehidupan manusia yaitu dengan dibekalkan dengan Nasi. Makan siang dilakukan pada pukul satu lalu melakukan aktifitas keseharian seperti mencuci baju, menyetrika, dll. Jika kegiatan tersebut sudah selesai anak-anak dapat beristirahat seperti tidur sampai pukul tiga sore. Lalu kegiatan setelah jam tiga sore adalah kegiatan ekstrakurikuler atau hobi dan kegiatan pribadi seperti berenang, membuat pr, yoga, dll. Kemudian pada pukul setengah 6 anak-anak akan mandi dan sembahyang bersama, lalu makan malam dan tidur.

Di Yayasan Gayatri Widya Mandala juga terdapat pembagian tugas sesuai jenjang, seperti untuk yang paling dewasa pada jenjang SMK ditugaskan pada bagian administrasi, laundry dan memasak. Jenjang SMP pada bagian bersih-bersih, dan jenjang SD masih pada kegiatan bermain, dan sesekali jika mau membantu melakukan bersih-bersih. Yayasan Gayatri Widya Mandala dilengkapi dengan CCTV yang berfungsi memantau anak-anak, karena dulu ada pengalaman anak baru yang sudah pada jenjang SMK meminta masuk ke yayasan. Nah anak SMK tersebut karena sudah terbentuk wataknya, ia mempengaruhi anak di panti asuhan, seperti mengajak merokok, atau terbiasa menggunakan bahasa kotor sehingga ditiru anak yang lain. Setelah di tegur, anak SMK itu lalu kabur dari panti dan tidak kembali, sehingga diperlukan CCTV sebagai pemantau serta yayasan tidak menerima anak yang berada pada jenjang SMK.

Yayasan Gayatri Widya Mandala memilik syarat masuk yang terstruktur. Hal yang wajib dimiliki adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga (KK), surat rekomendasi dari perbekel. Terdapat tes yang harus dilalui sebelum masuk ke yayasan yaitu wawancara, dilihat sifanya, lalu melakukan survey ke rumahnya. Setelah itu dilakukan masa basis, dimana anak baru akan bergabung atau bercengkrama dengan anak lama, nah jika memang nyaman dan melakukan tugas dengan baik maka ia lulus. Ada syarat yang langsung diterima tanpa tes yaitu jika anak dalam keadaan Yatim Piatu, Yatim, dan Piatu.

Pada perayaan galungan kuningan, anak-anak boleh pulang 1 tahun 3x, dan harus memilih salah satu, pilih galungan atau kuningan. Terdapat seleksi yang harus dilakukan, yaitu bebantenan, yg SD wajib buat jejati, yg SMP bisa buat otonan, SMK buat odalan. Sistemnya adalah kecepatan, siapa yang selesai lebih dulu boleh pulang. Namun mayoritas anak-anak jarang pulang kerumah dan lebih nyaman di yayasan. Nyepi dibiasakan puasa, catur brata 24 jam, taat, bersyukur. Setiap purnama harus puasa. Rwa bhineda. Sampai balita bisa, jika lapar harus baca trisandya. Jika berhasil melakukan puasa maka boleh request makan yang diinginkan, misal mie ayam, sate, fried chicken, dll. Siwalatri, 108 trisandya, pagi bersama 1x, lalu menabung. Nabung pahala, setiap. Jam 9 harus lunas, jam 12 malem sembahyang bersama, melunasi sampai 108.

Kami memberikan buah sumbangan berupa pakaian yang masih layak di pakai, serta buku-buku berserta ramah tamah berupa jajan. Setelah selesai melakukan wawancara, di meja terdapat dupa, minyak oles yang merupakan produk dari yayasan. Pihak yayasan tidak memproduksi namun hanya memberikan berkat dengan doa. Setelah itu oma meminta untuk memberikan ulasan pada yayasan melalui Google, saya yang tidak memiliki kuota di fasilitasi oleh oma, karena di yayasan terpasang wifi. Setelah itu kami diarahkan ke lobby dimana terdapat air yang sudah di doakan. Lalu kami diminta meminum air kemasan plastik (aqua gelas) sampai habis. Setelah itu kami melakukan foto observasi dan bagian akhir anak-anak berjejer memberikan rasa terimakasi. Di bagian depan yayasan, kami foto bersama dan mengucapkan terimakasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun