Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapkan Tiga Asas Hidup Luhur untuk Mencapai Kebahagiaan Hidup

21 Januari 2021   06:30 Diperbarui: 21 Januari 2021   06:52 8667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebahagiaan hidup (foto milik thinkstockphotos dari kompas lifestyle)

Manusia  hidup di muka bumi ini memiliki satu tujuan utama, yakni hidup bahagia. Guna meraih cita-cita mulia tersebut, seseorang perlu berinteraksi atau menjalin hubungan dengan orang lain. Sebab sejatinya manusia adalah makhluk sosial. 

Dalam menjalani kehidupan, seseorang harus memperdulikan beberapa norma yang berlaku perihal hak dan kewajiban seseorang terhadap orang lain agar tercipta suatu kebahagiaan hidup.

Seseorang tak pernah luput dari interaksi di setiap waktunya. Entah bersama teman, keluarga, rekan kerja, dan sebagainya baik di kehidupan nyata maupun dunia maya (jejaring sosial). Interaksi yang berjalan itu harus mengindahkan beberapa asas atau norma supaya terjalin hubungan yang berkualitas. Asas-asas itu antara lain keutuhan watak, keadilan, dan kesusilaan.

Ilustrasi keutuhan watak (foto dari maxmanroe.com)
Ilustrasi keutuhan watak (foto dari maxmanroe.com)

Pertama, asas keutuhan watak.

Keutuhan watak adalah kesempurnaan akhlak pribadi dari seseorang dalam menjalani hidupnya dan melaksanakan pekerjaan serta mencakup tiga kebajikan utama dalam kehidupan berupa kejujuran (hasrat untuk bertindak lurus tanpa menyimpang dari norma kebenaran), kesetiaan (kesadaran untuk setulusnya patuh pada tujuan bangsa, konstitusi negara, peraturan perundangan, badan instansi, tugas jabatan, dan pihak atasan demi tercapainya cita-cita bersama yang ditetapkan), dan pengabdian (hasrat untuk menjalankan tugas dengan sepenuh tenaga, semangat, dan perhatian tanpa pamrih pribadi).

Secara tidak langsung keutuhan watak akan menunjukkan tingkah laku daripada seseorang, baik dari sisi kejujuran, kesetiaan dan pengabdian. 

Bahkan tak seorang pun memiliki keutuhan watak karena tidak mampu menggunakan keutuhan watak atau memang tidak mau berlaku demikian. 

Sebagai contoh, Adi adalah pegawai bank yang ditugaskan mengisikan sejumlah uang pada sebuah ATM di pedesaan yang kondisi sekitarnya cukup sepi dan jauh dari keramaian. Ia hanya sendiri, kemudian Adi mengisikan uang tunai tersebut ke mesin ATM namun tidak sesuai dengan ketentuan. Ia hanya mengisikan 150 juta sedangkan dari bank ada sekitar 300 juta. Adi memanipulasi mesin ATM sehingga tidak dapat dicurigai, bahwa Adi telah menghilangkan uang bank sejumlah 150 juta.

Perkara yang ditunjukkan Adi adalah tidak benar dan atau salah. Adi tidak memiliki watak kejujuran, sebab ia telah menipu bang tempat ia bekerja dan tidak mengisikan uang tunai sesuai ketentuan. Adi pula mengingkari kesetiaannya, ia tak lagi setia dengan bank, atasan bahkan dirinya sendiri yang sangat mengingkari dan merugikan orang lain. 

Selain itu, Adi tak lagi mengabdi pada aturan dan ketentuan hingga atasannya di bank, sebab orang yang mengabdi akan memiliki kesungguhan yang besar. Adi sangat tidak mengabdi, tidak jujur, dan tidak setia.

Menolong kakek menyebrang jalan (foto dari seluncur.id)
Menolong kakek menyebrang jalan (foto dari seluncur.id)

Kedua, asas kesusilaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun