Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menakar Pertumbuhan Ekonomi 2018 yang Meleset (Lagi)

6 Februari 2019   17:19 Diperbarui: 6 Februari 2019   17:32 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2018 sebesar 5,17 persen. Target yang ditetapkan oleh pemerintah kembali meleset. 

Awalnya, pemerintah menargetkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada APBN 2018. Angka ini pun telah direvisi menjadi 5,2 persen, namun tetap saja tidak menyentuh target.

Meski begitu, ekonomi Indonesia tetap tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5, 07 persen pada 2017 dan 5,03 persen pada 2016. Artinya, perekonomian nasional tetap tumbuh positif di tengah ketidakpastian global. Dimana kondisi perekonomian global mengalami perlambatan pada kuartal IV/2018 dibandingkan kuartal III/2018.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia turut dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi beberapa mitra dagang, seperti Tiongkok yang mengalami perlambatan menjadi 6,4 persen (Q4/2018), lebih rendah dibandingkan 6,5 persen (Q3/2018), dan 6,7 persen (Q4/2017). 

Selain itu, negeri Paman Sam, Amerika Serikat  yang menjadi rival utama perang dagang Tiongkok pun diperkirakan tumbuh stagnan pada angka 3,0 persen (Q4/2018) dan (Q3/2018). 

Ekonomi Singapura juga mengalami perlambatan menjadi 2,2 persen (Q4/2018), lebih rendah dibandingkan 2,3 persen (Q3/2018) dan 3,6 persen (Q4/2017).

Laju pertumbuhan 2018 menurut lapangan usaha, sektor jasa lainnya tumbuh tertinggi sebesar 8,99 persen. Disusul jasa perusahaan yang tumbuh 8,64 persen . 

Sedangkan lapangan usaha konstruksi tumbuh 6,09 persen dengan kontribusi pada struktur Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 10,53 persen. Sektor industri masih mendominasi struktur PDB yang tercatat sebesar 19,86 persen dan tumbuh sebesar 4,25 persen. 

Sementara kontribusi sektor perdagangan pada struktur PDB nasional mencapai 13, 02 persen, berada pada posisi kedua setelah sektor industri dan tumbuh 4, 97persen .

Berdasarkan sumber pertumbuhan PDB, lapangan usaha industri pengolahan menyumbang pertumbuhan sebesar 0, 91 persen, disusul lapangan usaha perdagangan 0,66 persen, sektor konstruksi sebesar 0,61 persen, lapangan usaha Pertanian sebesar 0,49 persen dan sektor lainnya 2, 50 persen. Sehingga membentuk angka pertumbuhan sebesar 5,17 persen pada 2018 ini.

Selain menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari sisi pengeluaran atau konsumsi. Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku sepanjang tahun 2018 masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT), yakni sebesar 55,74 persen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun