Mohon tunggu...
Basar Daniel Jevri Tampubolon
Basar Daniel Jevri Tampubolon Mohon Tunggu... -

Suka dan sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meniti Asa di Tepi Danau Toba

31 Agustus 2015   10:18 Diperbarui: 31 Agustus 2015   10:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun caranya! Apapun resikonya! Muda-muda belia itu harus kita dorong supaya sejak hari-hari ini mereka berani memutuskan lompatan-lompatan yang jauh lebih besar dari apa yang kita lakukan sebelumnya. Ketika yang muda bergerak, berbahaya!

Saya tidak pernah benar-benar bisa mengerti tentang apa yang saya kerjakan sampai hari ini. Di kepala saya, perjumpaan-perjumpaan serta kesempatan berkolaborasi dengan orang-orang muda telah membuat saya GILA sekaligus sedikit paham tentang apa yang Pramoedya Ananta Toer pernah tuliskan.

Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”

Bercampur rasa kuatir, toh tetap saja teman-teman yang selama ini berkecimpung di komunitas media online, FOKAL.info, akhirnya memutuskan untuk tetap menjalankan program pengembangan generasi muda di pelosok Tapanuli, tepatnya di kawasan Balige.

Program kali kedua ini dinamai SITARA TILO ACT. Dengan serangkaian pelatihan; Pengembangan Diri, Public Speaking, Lingkungan Hidup, Pelatihan Penulisan Dasar, Berita dan Opini serta Manajemen dan Pengembangan Media Online.

Mei 2015 yang lalu, kali pertama FOKAL.info telah melakukan Pelatihan Penulisan Dasar, Berita dan Opini bekerjasama dengan Asrama Yayasan Soposurung (Yasop), Balige dan SMA Unggul Del, Laguboti. Berlangsung selama tiga hari. Diikuti 98 siswa-siswi dan beberapa guru.

Selama pelatihan disana, teman-teman FOKAL.info melihat betapa besarnya antusiasme sekaligus semangat bahkan potensi tersembunyi anak-anak unggul dari berbagai daerah itu. Para siswa memiliki kesenangan membaca dan menulis, bahkan ada siswa yang sudah mengelola situs berbayar milik pribadi.

Atas dasar itu, malam sebelum kami pulang ke Bandung dan Jakarta, bercakap-cakap sebentar sambil makan malam dengan perwakilan pengurus Yayasan Soposurung Balige, Mekar Sinurat. Dari pengamatan mereka, apa yang sudah kami lakukan, sangat tepat sasaran dan meminta untuk melakukan rutin setiap tahun. Kami pun sepakat menjalin kerjasama rutin.

Kali kedua ini, sejujurnya, saya merasa sedikit lebih berat, “Siapa anak muda yang akan diajak kolaborasi untuk September nanti yah? Harus ditambah nih fasilitatornya. Semoga Tuhan tuntun.”

Ternyata, tak perlu menunggu lama! Selain tandem maut (julukan teman-teman) saya, Pirhot Nababan, jurnalis cerdas yang murah hati itu. Ada Sahat Martin Philip, aktivis muda nasional yang sudah siap sedia berbagi pengalaman dengan adik-adik di Yasop.

Kejutan lainnya, sahabat saya, Christian Natalie, dari Greeneration Foundation, siap mendukung dan mengutus Lydia Utami, aktivis lingkungan yang selalu gatel melihat tingkah laku pencemaran sekaligus pengerusakan lingkungan itu ikut berkolaborasi dan menyiapkan rencana aksi #BERSIH #BERSIH DANAU TOBA. Teman baik saya, fasilitator dari Greenpeace Indonesia, juga bersedia membantu. Maria Christi namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun