Mohon tunggu...
BASUKI TRI ANDAYANI
BASUKI TRI ANDAYANI Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Komunikasi

Praktisi Humas (Public Relations) salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan sejak November 2013. Pemegang sertifikat kompetensi : 1. Expert Public Relations (BNSP-2015), 2 Executive Public Relations (BNSP-2021). Peraih penghargaan : 1. Best Presenter PR Indonesia Award 2021, 2. Tokoh PR Berpengaruh 2021 versi MAW Talks, 3. Tokoh Pemimpin PR Berpengaruh 2021 Kategori Korporasi, 4. Top Ten Corporate Communications of The Year 2022 BCOMSS Awards Kementerian BUMN, 5. Indonesian Most Prominent PR Persons Award 2022 versi The Iconomics 6. Indonesian Top PR Leader Award 2022 versi Warta Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dilema Corona bagi Perantau di Jakarta

23 Maret 2020   10:51 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:54 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tamu bernama Corona ini memang istimewa. Kehadirannya membuat manusia di berbagai penjuru dunia merana. Yang paling merasakan dampaknya tentu saja penderita. Semoga segera sembuh seperti sedia kala. Berikutnya dokter, perawat, dan paramedis lainnya yang berjibaku membantu pasien dengan alat pelindung diri seadanya. Setiap membaca kisah mereka, tak terasa air mata berkaca-kaca. Semoga Tuhan YME memberikan pahala yang setimpal dengan jerih payah mereka.

Bagi para perantau di Jakarta, Corona tak kalah melahirkan dilema. Ketika pemerintah meminta para pekerja beraktivitas di rumah mereka selama 14 hari kerja dan kegiatan sosial di luar rumah dibatasi, Jakarta berangsur sepi. Warung-warung makanan satu persatu tak berjualan lagi.

Bagaimana tidak dilema, beraktivitas berhari-hari di kamar kost tanpa televisi. Hidup sendiri minim interaksi, tentu bukan hal mudah untuk dinikmati. Tak berlebihan jika muncul perasaan di kost terancam kelaparan, keluar khawatir ketularan, mau mudik disangka pembawa virus dan kuman. 

Kan bisa beli makanan via ojek online, kata mereka. Masalahnya, siapa yang menjamin kebersihan dan kesehatan pengojeknya? Siapa yang menjamin makanan tetap higienis? Siapa yang menjamin penyemprotan desinfektan di jalanan dapat membebaskan makanan yang kita konsumsi bebas dari bahaya yang mengintimidasi?

Dalam kondisi seperti ini, tak ada yang bisa menjamin keselamatan kita. Hidup dan mati Allah SWT yang berkuasa, memaksimalkan usaha kewajiban kita semua. Ikhtiar sebisa-bisa itu yang harus menjadi semangat bersama. Tuhan tak pernah salah menetapkan takdir-Nya. Maha karya-Nya tak ada yang sia-sia. Mari kita ambil hikmahnya. Kita jadikan cambuk untuk kehidupan yang lebih baik esok dan lusa.

Mulai hari ini Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus menjadi gaya hidup setiap orang. Jangan pipis dan buang sampah secara sembarang.  Menjaga pola makan, olah raga, bekerja dan beristirahat secara seimbang. Sikap egois dan asosial harus dibuang. Dan tak lupa berdoa setiap pagi dan petang, malam maupun siang.

Bersatulah perantau Jakarta, mari bersama mengusir Corona.

Semoga badai segera berlalu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun