Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Social Distancing, Manjurkah?

20 Maret 2020   09:47 Diperbarui: 20 Maret 2020   10:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak wabah virus Korona masuk ke Indonesia dan mulai memakan banyak korban yang terinfeksi, maka pemerintah mulai membuat peraturan baru agar masyarakat melakukan Social Distancing pada orang-orang disekitarnya. Selain itu, pemerintah  juga meliburkan anak-anak sekolah dan juga menghindari tempat-tempat keramaian demi menanggulangi meluasnya wabah virus tersebut. Perusahaan-perusahaan pun memberi intruksi agar karyawannya melakukan Work From Home (WFH). Peraturan tersebut terus digaungkan di televisi agar pesan tersebut mudah sampai ke masyarakat.  

Saya pun termasuk orang yang sangat mematuhi peraturan pemerintah tersebut. Mulai dari menghindari keluar dari rumah, menghindari interaksi dengan orang sekitar (tetangga/teman/dll). Intinya, kalau tidak ada hal yang mendesak, saya tidak akan keluar rumah. Bagi saya, rumah adalah tempat yang paling aman untuk tidak terjangkit dari Covid 19.

Tapi, tanggal 18 Maret kemaren, saya terpaksa keluar rumah karena harus pergi ke Tangerang, karena ada urusan yang sangat penting. Dengan sangat terpaksa saya memutuskan pergi dengan menggunakan transportasi umum KRL. Karena, saya berfikir, KRL armada yang aman sejak di berlakukannya social distancing. Jarak antar penumpang katanya sekitar 1 meter dan satu tergong hanya boleh ditumpangi 60 penumpang. Juga, sebelum masuk ke stasiun, suhu badan akan diperiksa  oleh petugas kesehatan dengan alat pengukur suhu. Aman bukan?

Apa yang terjadi?

Ketika tiba di Stasiun Duren Kalibata, alangkah kagetnya saya melihat gerbong yang baru tiba dipenuhi dengan sesak oleh penumpang. Bahkan tidak ada jarak diantara penumpang satu dengan yang lain. Apa ini yang dimanakan social distance? Saya semakin worry, karena tidak ada petugas yang berdiri di pintu masuk untuk memeriksa suhu badan penumpang. Hmm, akhirnya saya faham, apa yang ada di tv itu sebatas pencitraan. Realitanya malah semua gerbong masih penuh sesak oleh penumpang. Apalagi pada saat jam pulang kerja.

foto:very Barus
foto:very Barus
Sempat ragu untuk naik, tapi saya memang harus naik KRL. Tapi, sebelum naik, saya berdoa semoga tidak ada penumpang yang menularkan virus berbahaya ini. Karena, dengan kondiis yang sangat padat begini, sekali bersin maka seluruh penumpang bisa terkena imbasnya. Masker tidak pernah lepas dari wajah saya. Juga, saya berusaha agar tidak ada interaksi dengan penumpang lain.

Meski tiba di tujuan dengan selamat, namun, rasa khawatir tetap ada. Karena saya masih ngeri membayangkan begitu padatnya penumpang KRL. Bagi saya itu sangat berbaha jika antar sesame penugguna KRL tidak mawas diri dan tidak mengindahkan peraturan pemerintah. Karena demi keselamatan diri sendiri juga orang disekitar kita.

Ayo, mari sama-sama kita mematuhi peraturan yang diberlakukan saat ini. WFH, Social Distance dan hindari keluar rumah adalah hal yang paling efektif untuk mengurangi mewabahnya virus Covid 19 semakin tersebar.

Mari kita bantu pemerintah kita memerangi Virus Corona. Stay Safe!   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun