Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Konsep Magis Religius Masjid Agung Baitus Salam Nganjuk

9 April 2023   00:27 Diperbarui: 9 April 2023   00:29 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto

Masjid Agung Baitus Salam terletak di sebelah barat Alon-alon Nganjuk dan memiliki kemungkinan dibangun berdasarkan konsep kosmologi dan magis religius. Konsep ini menghubungkan masjid sebagai bagian dari kompleks kraton yang selalu dilengkapi dengan bangunan masjid, pasar, istana, dan rumah penjara di sekitar alun-alun. Kota Nganjuk memiliki komponen yang lengkap sesuai konsep tersebut, seperti Pendopo Kabupaten di sebelah timur alun-alun, pusat pertokoan di sebelah selatan, masjid dan rumah penjara di sebelah barat, dan kantor polisi serta pusat pendidikan di sebelah utara.

Masjid Agung Baitus Salam dibangun pada tahun 1884, pada masa pemerintahan Bupati Nganjuk I (RT. Sosrokoesoemo III) dan penghulu Landrad Kabupaten Nganjuk, yaitu Raden Haji Moh. Yakub. Bangunan Masjid Agung memiliki luas tanah 2.424 meter persegi dan luas bangunan 1.124 meter persegi. Terdapat tiga pintu masuk di sebelah timur bangunan, dengan pintu utama terletak di tengah dan lebih lebar dibandingkan pintu lainnya di sebelah kanan (selatan) dan kiri (utara). Serambi masjid didukung oleh enam tiang beton yang kokoh, dan di bagian selatan serambi terdapat bedug besar.

Ruang utama masjid memiliki lima pintu dengan motif relung yang berukuran sama. Masjid Agung didukung oleh delapan tiang utama, dengan empat tiang berbentuk persegi panjang terbuat dari beton dan empat tiang lagi berbentuk bulat panjang yang lebih tinggi, karena langsung menyangga atap utama yang tertinggi. Terdapat dua pintu dan enam cendela dengan motif relung di dinding kanan dan kiri. Di sebelah barat ruang utama terdapat mihrab yang relatif luas, dan di kanan dan kirinya terdapat kamar yang digunakan untuk tempat menyimpan benda/barang yang berkaitan dengan kegiatan masjid, serta tempat penjaga dan petugas kebersihan masjid. Mimbar yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran indah dan motif daun terdapat di mihrab. Terdapat tulisan Arab pegon (candra sengkal) di mimbar yang menjelaskan sejarah pembangunan masjid pada tahun Jawi 1814 dan Walandi 1884 serta tentang penghulu dan bupati yang terlibat dalam pembangunan masjid.

Masjid Agung Baitussalam Nganjuk merupakan masjid terbesar di kabupaten Nganjuk, sesuai dengan fungsinya masjid Agung Baitussalam dibangun dipusat pemerintahan kabupaten, lokasinya berdiri berada di sisi barat alun alun Nganjuk, berseberangan dengan Pendopo Kabupaten Nganjuk yang berada di sisi sebelah timur alun alun.

Uniknya, Masjid Agung Baitussalam kabupaten Nganjuk ini lokasinya bersebelahan dengan Rumah Tahanan Negara (Rutan) atau Penjara yang berada disebelah utara bangunan Masjid Agung. sehingga dari sudut tertentu anda dapat melihat menara dan atap masjid ini bersebelahan dengan menara pengawas penjara yang bentuknya senada. Masjid Agung Baitussalam Nganjuk dibangun dua lantai dengan tetap mempertahankan langgam bangunan masjid Tradisional Khas Indonesia dengan atap limas atau atap tumpangnya yang bersusun tiga pada atap utama bangunan masjid. meski demikian di dalam masjid ini sudah tidak ditemui empat sokoguru melainkan ada berjejer soko dari beton segi empat penopang struktur atap dan lantai dua bangunan. Bangunan masjid ini juga dilengkapi dengan satu menara yang terpisah dari bangunan utama.

Di bagian dalam bangunan dirancang minimalis, sepi dari berbagai macam ornamen dan hiasan. Fitur yang paling menarik perhatian mata di dalam ruangan masjid ini adalah Mimbar kayunya yang tampak sudah cukup tua serta bagian mihrabnya yang menggunakan ukiran gobyok kayu jati yang tampak begitu indah.

Masjid Agung Baitussalam Nganjuk terletak di kawasan strategis, karena selain bersebelahan dengan Rutan, masjid ini juga berada di sebelah kantor Kepolisian dan di depannya terdapat alun-alun kota. Sehingga lokasinya sangat mudah dijangkau oleh masyarakat yang ingin berkunjung.

Masjid Agung Baitussalam Nganjuk juga terkenal dengan kegiatan sosialnya yang cukup aktif. Salah satu kegiatan sosial yang dilakukan oleh masjid ini adalah memberikan santunan kepada anak yatim pada setiap bulan Ramadhan. Selain itu, masjid ini juga memiliki program bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti bantuan sembako dan pemberian beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi.

Masjid Agung Baitussalam Nganjuk juga sering dijadikan tempat untuk mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian, tausiyah, dan seminar. Selain itu, masjid ini juga digunakan sebagai tempat pelaksanaan ibadah shalat Jumat dan shalat lima waktu.

Dengan arsitektur yang indah dan lokasi yang strategis, Masjid Agung Baitussalam Nganjuk menjadi salah satu tempat wisata religi yang cukup populer di kota Nganjuk. Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Nganjuk, masjid ini bisa menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun