Jokowi mengumumkan, 16 menteri dari parpol (Kompas).
Padahal sebelumnya Jokowi berjanji tidak bagi-bagi kursi, dan akan menyusun kabinet ahli/ kabinet kerja/ zaken kabinet.
Sekalipun alasannya 16 menteri parpol itu orang profesional, dan sekalipun mereka harus melepas jabatan parpol, apa Jokowi tidak mengerti, bahwa latarbelakang parpol akan tetap terbawa, baik dalam pola pemikiran (mindset) maupun campurtangan parpolnya dalam kementerian, bahkan dipastikan kawan-kawan parpolnya akan cari proyek di kementeriannya.
Sak-profesional-profesionalnya orang dari parpol, tetaplah diragukan keprofesionalannya, sangat berbeda dengan profesional murni yang tidak berlatarbelakang parpol.
Apa tidak ada orang lain yang sama baiknya, yang profesional murni.?
Indonesia rusak-bobrok karena diobok-obok parpol, apakah Jokowi tidak berani melawan.?Katanya: “Saya adalah petarung.!”Nyatanya, bagi-bagi kursi juga ke parpol.
Kalau masih saja dianggap MENTERI ADALAH JABATAN POLITIK, kapan kabinet Jokowi akan kerja baik.? Kalau beberapa menteri kerja seenaknya, semua menteri akan malas kerja baik, apalagi kalau dibiarkan presiden. Kapan Indonesia akan beres.?
Kalau alasannya adalah “AKOMODASI POLITIK”, apakah rakyat harus selalu menyerah pada jajahan parpol.?
