Purwokerto, Info_PAS_Cinta hadir dalam gerak langkah setiap manusia, cinta tak memandang usia datang begitu saja, cinta adalah  karunia luar biasa yang bisa saja membawa menjadi manusia terhormat atau bahkan hina. Inilah yang dirasakan AAW, WBP Lapas Purwokerto yang cinta sejatinya dipupuk sejak masih SMP harus dibayar dengan mendekam di bui.Â
AAW nekad melakukan perbuatan yang tidak terpuji demi mendapatkan restu dari orang tua pacarnya, namun perbuatan AAW justru menjadi boomerang. AAW dilaporkan kepada pihak yang berwajib dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak dan Transaksi Elektronik dan Vonis oleh hakim selama 7 tahun 6 bulan.Â
Awalnya berat sekali untuk menerimanya namun lambat laun AAW bisa menjalaninya dengan baik, hingga tiba waktunya bisa mendapatkan kesempatan usulan integrasi berupa Pembebasan Bersyarat. Saat wawancara dengan PK Bapas Purwokerto, Titi Marfungah, AAW menyampaikan  ingin segera pulang dan tinggal ditengah-tengah keluarganya meskipun cinta sejatinya tidak pernah kembali lagi.Â
"Pelajaran yang dipetik kedepannya harus berhati-hati, sedangkan hikmah di Bui menjadi manusia yang tekun dalam beribadah" ucap AAW.
(TM/AHK/YR)