Mohon tunggu...
yogi wirawan bapae
yogi wirawan bapae Mohon Tunggu...

suka memperhatikan kehidupan dan membaca sifat sifat manusia dalam skala personal maupun komunal. Di komunitas pedalungan, seorang dewasa biasa dipanggil dengan nama anak pertamanya, jadi Bapae Ogi adalah nama saya sekarang, sedang nama kedua saya adalah Bapae Dido.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paling Top, Indonesia Terbesar sebagai Pengakses Situs Porno

16 Desember 2009   12:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tempo 4 Nov 2009 mengutip pernyataan menkominfo Tifatul bahwa Indonesia adalah pengakses situs porno terbesar di dunia ...... ternyata kita tidak gaptek amat ya ..... terutama dalam dunia internet kita bisa leading, sayangnya kok ya situs porno gitu loh ........

Kalau saya lagi download rapidshare, dari jejak yang baru saja didownload orang seluruh dunia selalu saja didapati kata-kata porno dalam negeri. Mula-mula terasa lucu dan aneh saja melihat aktifnya anak negeri mendownload atau mensearch file porno produksi lokal, tapi lama lama jadi prihatin juga setelah melakukan beberapa kalkulasi. Berapa banyak seh pengguna internet di Indonesia ? sekalipun penduduk kita lebih besar dibanding thailand atau Philipina, bisa jadi pengguna internet di Philipina lebih besar jumlahnya, tetapi ternyata bahasa Indonesia lebih banyak ditemukan dalam jejak rapidshare (ketika sempat saya buka rapidshare di window lain saat ini, saya hitung ada 6 frase dalam bahasa indonesia dari 200 jejak yang ada, semuanya terindikasi sex). Ini belum lagi kalau mereka mensearching produk porno berbahasa asing yang tidak bisa dibedakan di rapidshare. Tapi pernyataan menkominfo pasti didasarkan pada data yang valid tentang situs-situs mana yang dituju dari berbagai server internet yang ada di Indonesia, mostly adalah situs porno. Pertanyaan berikutnya kenapa ya ?

Indonesia adalah negara yang doyan sex ? banyak sex mania ? atau sangat currious tentang sex. Mungkin pakar sexologi kompasiana Mbak ML bisa memberikan analisa. Tapi saya yang sekedar praktisi di dunia sex rumah tangga ini akan coba-coba bermain logika uthak uthik mathuk .....  Di tempat saya tinggal sekarang sex relatif terbuka, kompleks prostitusi di pusat kota adalah gang kecil dengan kamar-kamar berjendela besar dan memasang lampu warna merah dan biru serta perempuan berpakaian minim didalamnya. Sex shop dapat ditemukan di perbatasan kota yang masih terjangkau oleh bis kota, berbagai alat bantu kegiatan erotis ada disana. Koran lokal memuat kontak jodoh yang tidak saja mengiklankan pasangan yang ingin menikah, tapi juga yang sekedar kawin kawinan saja, bahkan disediakan kolom Er sucht er atau Sie sucht sie (lelaki cari lelaki, perempuan cari perempuan) mungkin untuk jadi teman main gundu atau main bekel......... Di televisi tiap malam setelah jam 12, biasa ada film porno, tapi yang ga sampe XXX, bahkan anu nya saja ga diperlihatkan.  Tapi kalau balik ke rapidshare tadi ...... kok kayaknya bahasa orang sini ga muncul ya di jejaknya rapidshare, terutama yang mengarah ke pornografi gitu.  Apa karena aktivitas atau keingintahuan terhadap sex sudah tersalurkan melalui berbagai macam cara akhirnya tidak terkonsentrasi pada satu titik yaitu internet. Sementara di negara kita, karena masyarakat mentabukan sex, televisi tidak menyiarkan, juga koran-koran maka untuk memenuhi hasrat informasi pornografi orang cenderung menggunakan media internet, jalan raya ke informasi dunia. Yap .... mungkin saja begitu, sebagai manusia kita tidak lebih maniak sex atau lebih alim dibanding mereka, sama-sama manusia. Hanya saja kebebasan sex di negara ini membuat mereka dapat menemukan wahana yang bermacam-macam, sedangkan di tempat kita baru bisa disalurkan melalui internet ........

Satu hal lagi yang cukup menarik adalah, sekalipun sex cukup bebas, tetapi nampaknya ada aturan dan tanggung jawab cukup tinggi dari masyarakat. Rental internet disini tidak boleh menghadap tembok, jadi setiap pemakai tidak leluasa membuka situs porno dan bisa ditegur bahkan dituntut karena eksploitasi pornografi di ruang publik. Padahal rental internet di kota saya, di ujung jawa timur, semua menghadap ke tembok, bahkan disekat-sekat sehingga privasinya sangat tinggi dan bisa dengan leluasa memutar film-film porno. lebih gila lagi beberapa rental internet, malah menyediakan koleksi film porno di servernya ..... tidak beda dengan bioskop porno XXX dengan kedok rental internet. Pengunjungnya ..... sampai anak anak yang berseragam merah putih. Rental yang mencoba untuk berlaku bersih ...... tidak laku dan gulung tikar. hehehehhehe ....... jadi ngeri mbayangin si Ogi suka ga langsung pulang kalau dari sekolah ...... kemana saja tuh anak, entar sudah ngerti macem-macem lagi ....... walah .......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun