Mohon tunggu...
Banu Zahid
Banu Zahid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pikiran adalah kekuatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Novel Coronavirus dan Perjalanan Manusia Modern

7 Maret 2020   12:41 Diperbarui: 7 Maret 2020   12:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Awan ilustrasi kisah corona

Dunia modern hari ini masih dihantui oleh virus Corona, menurut Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dimuat dalam berita detikNews (6-3-2020) mengatakan "Epidemi ini merupakan ancaman bagi setiap negara, kaya atau miskin". Peringatan serius ini harusnya menjadi evaluasi dan refleksi bagi pemerintah agar tidak menimbulkan korban dan tetap menjaga harmonisasi di dalam masyarakat. Sosialisasi menjadi modal utama dalam memberikan langkah preventif agar masyarakat mengetahui dan responsif terhadap lingkungan. Keterbukaan informasi mengenai virus Corona dan kasususnya juga upaya meningkatan kesadaran  di tengah-tengah masyarakat. Perlu kita renungkan sebagai masyarakat dalam menyikapi epidemi ini. Kita bisa melihat ini sebagai bencana (wabah penyakit) yang diakibatkan oleh perilaku konsumsi dan kecerobhan manusia modern hari ini. Sebagai manusia tentunya kita memiliki kekhawatiran yang sama seperti halnya masyarakat global, akan tetapi tindakan-tindakan berlebih seperti menimbun masker dan makanan bukan solusi kongkret, justru hal ini akan menimbulkan kepanikan baru pada msyarakat. Sebagai masyarakat kita perlu meningkatkan kewaspadaan yang wajar, seperti memakai masker ditempat yang seharusnya, olahraga teratur, konsumsi vitamin dan aktivitas-aktivitas lain yang mendukung kekebalan tubuh. 

Fenomena Corona tidak bisa dilepaskan dalam perjalanan umat manusia modern. Corona menjadi bagian kehidupan ditengah-tengah sibuknya masyarakat dengan aktivitasnya. Sebagai makhluk hidup yang sama-sama tinggal di bumi, hadirnya Corona memberikan gambaran kondisi umat manusia modern yang tentu masih rentan terkena penyakit baru. Kita mesti berempati terhadap korban dan menjadi refleksi bagi kita semua agar meningkatkan kesadaran pentingnya nikmat sehat. Kemajuan teknologi harus berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal ini bidang kesehatan. Perjalanan umat manusia tentunya masih sangat panjang, membangun keharmonisan, kedamaian dan ketenangan merupakan tugas bersama disamping adanya kepanikan ini. Kisah Corona menjadi energi positif bagi manusia modern dalam melihat substansi kehidupan bahwa hidup manusia hanya sekali dan bersama-sama mengambil pelajaran berharga. Perjalanan Corona kita harapkan tidak berlanjut mengikuti perjalanan manusia modern. Tidak ada episode ketiga bagi Corona untuk hidup sebagai ujian kemanusiaan jika kita berkomitmen dalam mencegah virus ini agar tidak eksis lagi. Novel hanyalah novel yang menjadi konsumsi baca setiap orang, dalam novel biasanya ada akhir yang diharapkan oleh penulis. Sebagaimana Novel Coronavirus jika manusia menginginkan berakhir pada periode ini maka ada yang harus kita ubah, bisa perilaku konsumsi, kebersihan lingkungan dan tentunya meningkatkan aktivitas-aktivitas positif yang menunjang kesehatan. Seperti halnya awan ia akan berubah dan berakhir menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Kita harapkan pada kisah Corona menjadi hal positif setelahnya agar manusia peduli dengan kondisi dirinya. Wallahualam Bishawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun