Siang itu, Selasa (7/5) cuaca cukup terik. Sekitar 10 lelaki duduk berjajar di Unit Pelayanan Transfusi Darah RSUP Dr Sardjito. Di ruang ber-Ac tersebut, kesemuanya ingin menyumbangkan darah untuk pasien. Ada yang sudah dipesan pasien tertentu, ada yang memang secara sukarela ingin donor darah.
Donor selama puasapun tidak masalah bagi mereka. Justru mereka senang, bisa shodakoh darah di bulan Ramadhan ini. Tapi adapula yang memang jadwalnya sudah harus donor. Per tiga bulan sekali rutin donor. Mereka memutuskan memilih donor di UPTD Sardjito. "agar langsung di pakai pasien," ungkap kusuma bukan nama sebenarnya sambil tersenyum. Lelaki kurus ini tidak mau disebut namanya. Ia pendonor aktif di rumah sakit itu.
Kebutuhan darah di RSUP Dr Sardjito sendiri cukup banyak. Donor yang dibutuhkan per bulan sekitar 2500 pendonor. Adapun kantong darah yang di butuhkan pasien sekitar 4000 kantong darah setiap bulannya. Kebutuhan sebanyak itu, menurut Saifudin salah satu STAF di UPTD tersebut untuk memenuhi kebutuhan darah baik pasien dewasa maupun anak anak.
Guna mencukupi kebutuhan sebanyak itu, UPTD RSUP Dr Sardjito selalu aktif melakukan gerakan donor darah. Selain itu kerjasama dengan PMI juga dilakukan. Antara lain dengan PMI Kota Yogyakarta, PMI Sleman dan PMI Propinsi DIY. Namun demikian karena kebutuhan yang cukup tinggi, maka donor keluarga atau kerabat sangat dibutuhkan pula.
Untuk menjadi donor, syaratnya tidak sulit. Antara lain usia antara 17 -- 60 tahun, cukup tidur, tidak diare, tidak mengalami penurunan berat badan, Â tidak menderita sakit menular, tidak sedang dalam pengobatan, dan tidak sedang mentruasi bagi wanita. Bagi pendonor tentunya akan dilakukan scrining terlebih dahulu sebelum dilakukan donor darah. (Bn) Â