Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Bumi Manusia" dan Upayanya Merumuskan Konsep Pribadi Unggul

11 Juli 2018   00:58 Diperbarui: 12 Juli 2018   00:40 2910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kalimatnya itu, Jean Marais menghendaki Minke untuk mempertimbangkan secara jernih pendapat umum yang beredar. 

Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar, kalau salah, mengapa dihormati diindahkan? Ikut dengan pendapat umum yang salah juga salah (77) 

Bahkan pada kesempatan lain, Jean Marais menuntut sikap pribadi unggul yang lebih jauh kepada Minke agar ia bertindak selaiknya orang yang memiliki ilmu. 

Kaupun termasuk terpelajar Pribumi pertama-tama, perbuatan baik dituntut dari kau, kalau tidak, terpelajar Pribumi sesudahmu akan tumbuh lebih busuk dari kau sendiri (274) 

Tumpukan kalimat bijak yang keluar dari mulut Jean Marais memang buah dari pengalaman hidupnya yang kaya. Pernah belajar di Sorbonne dan menjajakan lukisan di Paris, penyuka tantangan itu akhirnya harus bergabung dengan Kompeni agar bisa membiayai hidupnya di Hindia Belanda. 

Pengalaman sebagai tentara yang diterjunkan di Aceh itulah yang membawanya pada sebuah kesimpulan bahwa warga Pribumi sangat memegang teguh hak-haknya. 

Mereka membela apa yang mereka anggap jadi haknya tanpa mengindahkan maut, mereka kalah tapi tetap melawan, melawan dengan segala kemampuan dan ketakmampuan (87) 

Dan benar saja, orang memang harus adil sejak dalam pikiran. Keistimewaan yang dimiliki Nyai Ontosoroh rupanya tidak serta merta terberi begitu saja. Ia peka pada pelajaran hidup yang ada di sekitarnya. 

Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima (105) 

Bahkan tanpa ragu, meski secara tidak langsung, ia sindir anak sulungnya Robert Mellema yang tidak mau meneruskan sekolah, tidak mau bekerja dan hanya memikirkan sepakbola, berburu, dan berkuda. 

Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri (59) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun