Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Deontay Wilder dan Juara Sejati Tinju Kelas Berat

4 Maret 2018   14:35 Diperbarui: 4 Maret 2018   14:40 6795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang sebutan "juara sejati tinju kelas berat" sudah usang. Julukan itu seperti telah ditinggalkan pengamat tinju dunia setelah terakhir kali "pangkat" itu tersemat pada diri Mike Tyson, the undisputed world heavyweight champion.

Si leher beton, nama panggilan populer Mike Tyson di Indonesia, menyandang "gelar" juara sejati setelah menyabet sabuk tinju kelas berat dari tiga asosiasi tinju dunia paling bergengsi: WBC, WBA, dan IBF.

Sejak penampilan "ganasnya" pada 1985, dengan kemenangan 15 kemenangan KO di bawah 5 ronde, Tyson merebut sabuk juara tinju dunia versi WBC dari Trevor Berbick pada 1986.

Tahun berikutnya, 1987, ia pun berhasil menenteng sabuk juara tinju dunia versi WBA dan IBF setelah mengandaskan James Smith dan Tony Tucker. Tidak tanggung-tanggung, Tyson meraih tiga sabuk juara tinju kelas berat itu di usianya yang baru 20 tahun.

Atas pencapaiannya tersebut, sudah pasti Mike Tyson menjadi satu-satunya petinju, bahkan hingga saat ini, yang berhasil menyandingkan tiga sabuk juara bergengsi itu. Siapa petinju kelas berat yang bakal mampu melampaui prestasi itu?

Kini, ada dua nama yang laik disorongkan. Anthony Joshua dan Deontay Wilder.

Memang ada nama Tyson Fury yang pernah mengalahkan Wladimir Klistschko, petinju yang dinilai gagal mengangkat pamor tinju kelas berat, bahkan kalah bergengsi dari tinju kelas welter era Floyd Mayweather Jr.

Namun Tyson Fury gagal melanjutkan karier tinjunya yang gemilang, 25-0, 18 KO, setelah memutuskan mundur dari dunia yang membesarkan namanya pada 2016.

Harapan akan kejayaan tinju kelas berat, terutama sejak Floyd Mayweather Jr. pensiun, mengemuka saat Anthony Joshua melakukan unifikasi gelar juara versi IBF, IBO, dan WBA. Apalagi petinju berusia 28 tahun ini memiliki rekor kemenangan sempurna, 20-0, 20 KO.

Ia bahkan menyimpan ambisi untuk meraih lima sabuk juara tinju kelas berat. Dengan kepemilikan tiga sabuk juara, Anthony Joshua praktis tinggal merebut dua sabuk lagi milik petinju asal Selandia Baru, Joseph Parker (WBO) dan Deontay Wilder (WBC), petinju Amerika.

April tahun ini, Anthony Joshua punya berkesempatan merebut salah satu sabuk juara incarannya lewat pertarungannya kontra Joseph Parker. Semua pengamat tinju menjagokan petinju Inggris, Anthony Joshua, memenangkan laga ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun