Tetapi, tetap tenang, mirip sebuah kolase, Eka Kurniawan ternyata mampu menyatukan aneka gambar yang berserakan itu menjadi sebuah potret utuh di pengujung cerita. Ia sangat piawai menciptakan misteri untuk kemudian secara perlahan ia kuak dan ia bentangkan jawabannya. Tentu saja dengan solusi yang sulit ditebak.
Sedikit saran saat mau memulai membaca novel ini, lebih baik "O" dibaca tanpa diselingi dengan bacaan cerita baik cerita pendek atau novel lain agar tidak kehilangan pemahaman akan tokoh cerita yang beraneka ragam. Sebab lompatan cerita dari satu tokoh ke tokoh lain bisa membuat kita lupa: tadi sudah sampai mana ya cerita si tokoh A?
Jadi, selamat menikmati petuah hidup dan cerita cinta yang tragis dari para tokohnya secara sabar. Bersabarlah, karena sabar adalah kunci agar tidak kesasar, hehe.
Betapa hidup ini tak lebih dari satu lingkaran. Yang lahir akan mati. Yang terbit di Timur akan tenggelam di Barat dan muncul lagi di Timur. Yang sedih akan bahagia, dan yang bahagia suatu hari akan bertemu sesuatu yang sedih, sebelum kembali bahagia. Dunia itu berputar, seperti ini bulat. Seperti namamu, O (hal. 418)
-----
"O"
Penulis: Eka Kurniawan; Penyelia Naskah: Mirna Yulistiani; Perancang Sampul & Ilustrasi: Eka Kurniawan; Penata Letak: Fitri Yuniar; Proof Reader:Angka, Sasa; Tebal: 470 Halaman; Penerbit: Gramedia Pustaka Utama; Tahun Terbit: Maret 2014 (Cetakan Pertama); ISBN: 978-602-03-2559-0