Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

14 Tim Meramaikan Liga Grassroots U-10 Sulsel 2025

5 September 2025   23:36 Diperbarui: 5 September 2025   23:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat pemain muda terpancar, mengejar mimpi di Liga Grassroots U-10. (Instagram/@makassarfootballseries)

Sorotan matahari pagi akan menjadi saksi ketika Liga Grassroots Regional Sulawesi Selatan U-10 resmi kick off pada Sabtu (6/9) pukul 08.00 WITA di Lapangan 2 Satria 81 Mini Soccer, Gowa. Dentuman semangat itu dibuka dengan laga FSA 28 asal Enrekang menantang SSB Syekh Yusuf, layaknya duel klasik yang mengundang sorak pertama dari penonton cilik maupun orang tua yang penuh harap.

Sebanyak 14 tim akan mewarnai perjalanan turnamen yang dihelat Makassar Football Series, semua memburu tiket emas menuju putaran nasional di Jakarta International Stadium (JIS). Di Grup A ada FSA 28, SSB Syekh Yusuf, Bintang Galaxy FA, dan FSC Monsa. Grup B dihuni Bangau Putra, SSB Bulurokeng Makassar, Garuda Muda SS Bantaeng, serta Pesat FC Polewali. Grup C menyajikan SSB Telkom, Gowa Selection, dan Hasanuddin Football Club. Sementara Grup D akan mempertaruhkan gengsi tiga tim tangguh: SS Sembilanaga Makassar, SSB Persema Bira, serta FC.

Tak berhenti di kategori U-10, atmosfer kian semarak dengan 13 tim U-12 yang siap menyalakan kompetisi. Oke Dewa, saya edit bagian itu supaya lebih jelas menerangkan 13 tim U-12:

Dari SSB Bulurokeng, Kasta Bantaeng, Green Hasanuddin FC, Celebes Filanesia FA, Yellow Hasanuddin FC, SSB Telkom 2010, Celebes Football Academy, Gowa Selection, SSB Anging Mamiri, Persema Bira, Sembilanaga, Syamsul 08 SS, hingga Bangau Putra—total 13 tim hadir dengan mimpi yang sama, mengangkat trofi dan meneguhkan jati diri.

Namun, liga ini bukan sekadar hitung skor atau siapa paling banyak mencetak gol. Inilah ruang belajar, tempat bibit-bibit muda ditempa dengan nilai fair play, disiplin, dan cinta sepak bola. Di balik setiap umpan dan tekel, ada karakter yang dibentuk, ada keberanian yang diasah. Tak kalah penting, turnamen ini juga menjadi panggung talent scouting untuk menemukan calon bintang masa depan.

Tak hanya menyajikan drama lapangan, Liga Grassroot juga merangkul masyarakat dengan hadirnya puluhan UMKM yang menata etalase produk lokal. Sepak bola pun berpadu dengan denyut ekonomi kecil, menghidupkan suasana layaknya festival olahraga rakyat.

Pada akhirnya, kompetisi ini bukan cuma tentang siapa juara, tapi tentang perjalanan panjang menuju mimpi. Dari lapangan mini di Gowa, semoga lahir generasi emas yang kelak akan membuat Indonesia berdiri gagah di panggung sepak bola dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun