Dari garis pantai yang tenang di pesisir Kukar, semangat anak-anak Samboja Barat melesat ke lapangan hijau. Mereka bukan sekadar tim debutan, tapi simbol kebangkitan sepak bola desa yang mulai berani menatap panggung provinsi. Di ajang Piala Fosska Kaltim U-12, Minggu, 25 Mei 2025, Green Point Mini Soccer menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak pesisir yang menggenggam asa seperti menggenggam bola di tengah tekanan.
Mengusung kekuatan terbaiknya, Samboja Barat menampilkan permainan penuh determinasi. Dua kali hasil imbang diperoleh dari laga ketat melawan SSA Samarinda dan LLB Loa Duri---pertarungan yang menggambarkan kedewasaan bermain, meski usia mereka masih belia. Kekalahan tipis 2-1 dari Manunggal Putra Samarinda pun tak menggugurkan semangat juang, justru menyalakan bara motivasi untuk menatap turnamen berikutnya: Piala Bupati Kukar.
Gelar 4th Champion Gold bukan hanya sekadar tropi, tapi bukti bahwa dari desa pun bisa lahir para pejuang lapangan hijau. Di balik performa mengesankan ini, ada racikan strategi dan dedikasi pelatih, serta semangat komunitas yang tak pernah padam. Sekolah-sekolah sepak bola yang mulai bermunculan di pesisir menjadi titik tolak perubahan, mencetak pemain-pemain muda dengan insting alami dan nyali kompetitif.
Daya juang anak-anak ini pun diperkuat oleh dukungan orang tua yang tak kenal lelah---mereka adalah suporter sejati yang hadir di setiap garis tepi, menjadi energi tersembunyi di setiap sprint dan tekel.
Kini, harapan melambung agar para pemangku kepentingan---dari pemerintah hingga pelaku industri lokal---dapat turut menyemai mimpi-mimpi mereka. Karena di antara peluh dan sorak, Samboja Barat telah membuktikan: pesisir pun bisa menyapa langit prestasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI