Tidak seperti lazimnya suksesi kepemimpinan di Arab Saudi yang diteruskan kepada keturunan langsung dari raja terdahulu, kali ini Raja Salman menghilangkan tradisi itu dengan langsung  mengangkat anaknya sebagai putra mahkota menggantikan keponakannya sendiri, Mohammad bin Nayef.
Muhammad bin Salman yang biasa disebut "Mr Everything" itu, adalah sosok agresif, impulsif, ambisius dan penuh kontroversi.
Masih ingat dengan tragedi Mina tahun 2015 dimana mengorbankan nyawa 2000 jamaah haji, si Mr Everyhing  dikabarkan penyebabnya, karena menerobos masuk di jalan yang biasa dilalui jamaah haji.
Eksekusi ulama Iran yang berada di Saudi, Syaikh An Nimr adalah atas instruksi dia juga.
Perang di Yaman? Dia juga think-thank nya. Blokade Qatar, dia juga inisiatornya.
Di saat tentara Saudi berperang mati-matian di Yaman, dia malah berlibur di Maladewa. Dan membeli kapal pesiar bos vodka Rusia senilai Rp. 74 Triliun.
Jadi, inilah kira-kira wajah Saudi masa depan. Mari kita saksikan bagaimana sebuah destruksi dinasti itu akan dimulai. Di tangan Pangeran berusia 31 tahun yang hobi foya-foya dan reckless dalam pengambilan  keputusan. Ambisius dan cekatan dalam menggeser rival-rival politiknya.