[caption id="attachment_89089" align="alignnone" width="300" caption="Abbas Mahmoud Akkad"][/caption]
Demikian Anis Mansour, seorang wartawan senior Mesir dan murid Abbas Mahmoud Akkad, seorang pemikir kawakan Mesir, yang membuka ruangan khusus setiap jum’at sore di rumahnya yag terletak di kawasan Misr al-Gedidah, sebuah obrolan jumatan yang direkam oleh Anis Mansour yang kemudian dibukukan dengan judul seperti diatas, ‘Di dalam Ruangan Akkad: Hari-Hari Kami (Berkumpul)”. Sebuah rekaman apa adanya, apa yang terjadi di dalam ruangan tersebut setiap Jum’at.
Abbas Mahmoud Akkad merupakan pemikir Mesir otodidak yang otoritasnya tidak diragukan oleh banyak pemikir Mesir, baik lawan maupun kawan. Ketokohan Akkad, memungkinkan baginya menggelar sebuah tradisi ilmiah dan budaya yang jarang dilakukan oleh budayawan dan pemikir lainnya, yaitu adanya ‘ruang’ khusus (shaluun) yang diadakan setiap minggu di rumahnya. Memang belum banyak dikenal tradisi semacam sarasehan tersebut bagi budayawan maupun pemikir lainnya.
Dalam buku ini Anis Mansour menginformasikan betapa kemajuan pemikiran, budaya, diskusi, seminar dsb selalu hilir mudik keluar diantara mulut para senior yang pemikir dengan kapasitas masing-masing. Buku yang menghidupkan ingatan dan memori bagi pembacanya akan perkembangan hiruk pikuk pemikiran dan pemikir kebudayaan dan intelektualitas di Mesir pada kurun waktu tertentu.
Dari pada membaca politik yang hiruk pikuk di tanah air, ada baiknya merentangkan dan menenangkan fikiran dan refleksi otot-otot dari ketegangan tersebut dengan membaca buku-buku seperti yang digarap oleh Anis Mansour tersebut, yang pernah ke Kemayoran pada jaman jadul. Isinya ringan tapi mencerahkan…..!!!