Mohon tunggu...
bangkit dwinuryanto
bangkit dwinuryanto Mohon Tunggu... Montir - father of two

saya seorang karyawan swasta yang sudah menikah dan diakruniai 2 orang putra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pandemi dan Tingkat Berfikir

31 Juli 2021   20:18 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi covid yang terjadi di Indonesia memasuki babak baru,varian virus delta sudah masuk dan menyebar dengan cepat di masyarakat. Kasus konfirmasi positif harian yang cenderung masih tinggi membuat khawatir semua orang. Sebagai warga negara yang baik mari sama-sama kita menerapkan prokes yang dianjurkan oleh pemerintah dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan) dan juga ditambah dengan asupan makanan yang bergizi untuk meningkatkan imun tubuh. Kalau saya pribadi cukup menerapkan 1M ( manuto /menurut anjuran pemerintah) hehehe.

 Sebagai langkah antisipasi penyebaran covid 19 pemerintah mulai menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diperpanjang sampai 2 Agustus 2021. Dengan dibatasinya kegiatan di masyarakat sudah barang tentu hampir seluruh warga harus mengurangi mobilitas di luar rumah, untuk menjalankan kegiatan keseharian masyarakat  menggunakan fasilitas digital yang ada dengan cara daring/online seperti bekerja dari rumah/wfh, belanja, belajar dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi yang membuat semuanya menjadi mudah, informasi apapun dapat kita peroleh hanya dengan mengetik di situs/web pencarian.  Hal inilah yang membuat Kemoninfo memiliki tugas yang tidak mudah,selain menjamin semua daerah mendapatkan access jaringan juga perlu adanya pengawasan dan filterisasi konten menurut usia, saya rasa ini sudah diterapkan namun kurang maksimal karena para pengguna internet masih bisa untuk mengakses situs-situs yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah dengan menggunakan VPN. Sebenarnya bukan cuma tugas pemerintah saja untuk menfilter itu semua tapi perlu peran serta kita semua,perlu kesadaran dan juga kedewasaan dalam menggunakan teknologi 4.0 ini. Sebenarnya banyak hal positif yang bisa kita ambil dari teknologi berbasis online ini tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Dalam masa pandemic sekarang ini hampir semua aspek terdampak tanpa terkecuali. Perlu ide-ide brilliant sebagai langkah bertahan di dalam masa pandemic. Seseorang harus sudah bisa berfikir dengan HOTS (High Order Thinking Skill) atau berfikir dengan tingkat tinggi. Meniru-menerapkan-memodifikasi adalah salah satu cara berfikir HOTS. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat tingkat berfikir kita juga harus berkembang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Contoh gampangnya adalah di masa pandemic sekarang dimana mobilitas dibatasi kita bisa melakukan belanja melalui online,banyak platform belanja online yang ada di Indonesia dengan pilihan fitur yang beragam. Apalagi dimasa pandemic seperti sekarang para founder platform belanja online memberikan benefit-benefit bagi para penggunanya. Sebagai contoh fitur cod (cash on delivery) jadi saat barang datang baru dibayar oleh pembeli,beberapa kasus belakangan ini banyak pengguna fitur ini justru kurang paham makna /esensi dari cod. Mereka justru menyalahkan kurir yang mengantarkan barang karena adanya ketidaksesuaian antara barang yang dipesan dengan barang yang datang. Padahal tanggung jawab ini harusnya ada di pihak penjual bukan kurir. Seharusnya untuk orang-orang yang sudah dan mau mengupgrade pola pikir menyesuaikan dengan perkembangan jaman akan tahu proses alur dari fitur platform belanja tersebut. Memang proses yangdiperlukan  tidak mudah untuk mengupgrade cara berfikir kita,perlu effort dan juga kemauan belajar yang tinggi.

 Dalam Bloom’s Taxonomy cara berfikir tingkat tinggi ini dibagi dalam 3 tahap antara lain menganalisa,mengevaluasi lalu mencipta. Dalam tahapan menganalisa biasanya yang dilakukan adalah menspesifikasikan masalah yang ada ,tahapan mengevaluasi dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana efek dari suatu masalah serta solusi apa yang sesuai dan ditahap mencipta hasil dari pemikiran untuk menyelesaikan masalah muncul sebagai solusi pemecahan suatu masalah bisa berupa ide/produk/cara pandang baru

Bangkit Dwi Nuryanto_Mahasiswa Universitas Siber Asia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun