Merasa senasib dalam menjaga pasien di rumah sakit, mereka menjadi akrab bahkan seperti saudara. Sama-sama menunggu keluarga dengan latar belakang penyakit yang berbeda tetapi disatukan oleh sebuah perjuangan.Â
Perjuangan untuk menyembuhkan keluarga yang dirawat, jauh dari keluarga dan saling menguatkan. Kejenuhan pasti melanda ketika menunggu pasien, kurang tidur, tegang dan berbagai macam perasaan.Â
Berawal dari pertanyaan biasa, sakit apa? Sudah berapa lama? Darimana? Dan pertanyaan-pertanyaan standar lainnya. Dari situ muncul empaty , merasakan nasib yang sama.Â
Semakin lama semakin dekat yang muncul bukan lagi pertanyaan tetapi cerita. Cerita bagaimana riwayat penyakit, sudah berapa lama sakit, berobat kemana-mana saja sampai dokter dan rumah sakit yang menjadi rujukan.Â
Sungguh suatu keharuan yang luar biasa, bukan teman atau keluarga tetapi sudah seperti keluarga. Kita disatukan oleh rasa yang sama, Sama-sama merawat orang sakit, menghadapi situasi yang sama dan jauh dari keluarga.Â
Saling berbagi rasa, saling berbagi makanan dan saling berbagi duka. Semua itu yang menyatukan kita seperti saudara walaupun kita bukan siapa-siapa awalnya.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â